Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin atau yang akrab dengan sapaan Bang Dhin menggagas master plan daerah berbasis "brand".

"Brand adalah kumpulan atribut fisik, emosi, pemahaman logis, karakteristik, performa, aset, dan janji dari sebuah produk dan jasa," ujar Bang Dhin dalam keterangan persnya, Ahad.

Baca juga: Bang Dhin apresiasi pemerintah daerah atas pengembangan ekonomi kreatif

Master plan daerah berbasis brand merupakan gagasan baru politikus muda yang cukup energik dan visioner itu dengan mengajak Bupati/Wali Kota beserta jajaran dan legislatif di kabupaten/kota di Banua (Kalsel) serta semua pihak, mulai merancang atau mendesain daerahnya dengan baik. 

Desain tersebut bersifat khas dan punya ciri-ciri tersendiri, antara satu daerah dengan lainnya berbeda-beda, menampilkan keunikan dan keunggulan masing-masing. 

"Dengan demikian, setiap daerah punya deferiasiasi dengan memaksimalkan potensi yang ada. Bukan latah, meniru daerah lain. Sebab itu, perlu mulai sekarang master plan dirancang sedemikian rupa. Dengan melibatkan seluruh komponen dan aspirasi warga," katanya.

Ia menambahkan, master plan daerah tersebut mencerminkan visi dan misi yang ingin dicapai secara logis dan realistis. "Bukan 'mengambang' dan sulit diterjemahkan, seperti kebanyakan yang terjadi sekarang," tambahnya.

Bang Dhin mencontohkan. di Davou, Filipina, sebuah daerah yang membranding diri dengan produk pisang. Semua aktivitas memfokuskan pada jenis buah-buahan itu. Mulai perkebunan, pembuatan (pabrikasi), dan pemasaran. Davao kini dikenal dunia sebagai kota pisang. 

Baca juga: Bang Dhin : Pancasila "filterisasi" kultur Indonesia

Begitu pula di Hight Point, salah satu wilayah di North Caroline Amerika Serikat. Pemerintah dan warganya fokus pada industri meubel. Setiap tahun di situ gelar pameran meubel terbesar di dunia. Industri ini berkembang pesat dan menjadi sumber pendapatan yang mendominasi, ungkapnya..

"Karena itu, mari mulai sekarang kita menggagas master plan daerah berorientasi pada brand. Punya ciri dan kekhasan yang ada di kabupaten/kota di provinsi kita," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.

Sebagai contoh di Kota Banjarmasin apa yang paling menonjol dan harus dijadikan brand. Begitu pula Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Bumbu, Kotabaru, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, dan lainnnya.

Hal itu, menurut laki-laki kelahiran Tungkaran Pangeran Batulicin (260 km tenggara Banjarmasin) Tanbu bergelar sarjana ekonomi dan magister administrasi publik (SE & MAP) tersebut bukan persoalan mudah, karena akan banyak muncul perbedaan pendapat. 

"Namun, gagasan baik tersebut harus dimulai dari sekarang. Pada saatnya jika titik temu telah ada, master plan berbasis brand tersebut  bisa diwujudkan," demikian Bang Dhin.

Baca juga: Bang Dhin ajak perkuat tradisi kepemimpinan intelektual

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023