Banjarmasin (Antaranews Kalsel)- Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, dimasukan dalam grup kota berkelanjutan lingkungan Asean (Asean Esc Model Cities Programme) mulai tahun 2016 ini.


Dalam kaitan program tersebut maka Wali Kota Banjarmasin diminta untuk mempresentasikan persoalan kota dikaitkan dengan lingkungan dalam pertemuan antar grup di Thailand beberapa hari lalu, kata Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina kepada wartawan di balaikota, Jum`at.

disebutkannya, ada delapan negara di Asean yang terlibat dalam program tersebut, di luar Singapura, tetapi diperuntukkan terhadap kota yang bukan ibukota negara.

Indonesia sebenarnya sudah masuk tahun ketika dalam program tersebut, tahun pertama yang ikut adalah Palembang dan Subarabaya, sementara tahun kedua Lamongan dan Tangerang, lalu tahun ketiga ini dilibatkan Kota Banjarmasin dan Malang.

Dipilihnya Kota Banjarmasin karena dinilai kota ini serius mengelola kota dikaitkan dengan pelestarian lingkungan, katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Banjarmasin diminta menjelaskan persoalan lingkungan kemudian dijelaskan sistem pengelolaan sampah melalui bank sampah dimana Banjarmasn sudah terdapat 146 unit bank sampah dan satu induk bank sampah.

Ketertarikan grup ini lantaran pengelolaan bank sampah bukan oleh pemerintah, tetapi justru oleh berbagai komunitas yang ada di tengah masyarakat.

Begitu juga keterlibatan berbagai komunitas dalam upaya menjalag kelestarian lingkungan termasuk pemeliharaan sungai.

Oleh karena itu, Kota Banjarmasin dalam meajukan program tiga tahunan dengan dana hibah Rp500 juta per tahun, yakni untuk mengelola sampah serta melestarikan keberadaan sungai.

Pewarta: Oleh Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016