Sebanyak 198 desa dan empat kelurahan di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, menjadi kampung keluarga berkualitas  tahun 2023 se usai di resmikan oleh kepala BKKBN RI di objek wisata Gunung Meranti Sebelimbingan.

"Saya optimis sumberdaya manuasia (SDM) di Kabupaten Kotabaru akan berkembang dengan baik apa lagi adanya perusahaan-perusahaan , dan adanya gerakan dapur sehat  (Dashat) atasi stunting guna mendukung menuju kampung keluarga berkualitas," kata Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, di Kotabaru Rabu.

Menurut Hasto,program tersebut merupakan bagian dari trategi dan rencana aksi yang tepat untuk menurunkan tingkat stunting yang ada di kabupaten Kotabaru dengan cara dimulai dari pengawalan calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan.

Sehingga diperlukan daya ungkit yang lebih cepat dengan melakukan pengawalan dan memberikan kepastian setiap calon pengantin khususnya calon ibu mendapatkan asupan nutrisi yang baik serta pendampingan Ibu hamil oleh bidan.

Stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan menjadi penting untuk kita tangani bersama di daerah masing masing sebagai penentu keberhasilannya.

“BKKBN tidak dapat bekerja sendirian tapi harus melibatkan Lembaga untuk bersama-sama bersinergi mencapai target yang telah ditentukan," katanya.

Selain itu, Kepala BKKBN RI juga mengucapkan terimakasih kepada Bupati Kotabaru sebagai pelopor untuk pencanangan kampung KB, dan Kabupaten Kotabaru merupakan Kabupaten pertama dalam peresmian desa Kampung keluarga berkualitas.

Sementara itu, Bupati Kotabaru, Sayed Jafar mengajak seluruh stakeholder berkolaborasi dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru.

"Saya mengajak seluruh stakeholder untuk dapat terus meningkatkan koordinasi dan memperkuat kolaborasi agar program Kampung Keluarga Berkualitas dan Dashat dapat berjalan dengan baik sehingga target penurunan angka stuntung di Kabupaten Kotabaru sebesar 13,24 persen pada tahun 2023 dapat terwujud sesuai dengan harapan kita bersama," harap Sayed Jafar.

Kabupaten Kotabaru masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk menurunkan angka pravelensi stunting, dimana berdasarkan SSGI tahun 2021 prevalensi masih sebesar 21,8 persen dan masih memiliki target penurunan pada tahun 2024 nanti sebesar 13,24 persen.

"Kotabaru sudah mengalami penurunan jumlah setanting Tahun 2021 41 desa pada tahun 2021 menurun menjadi 31 desa,pada tahun 2022 dan saat ini menjadi 24 desa," ujar Sayed.

Ia juga menambahakan penenganan stunting di mulai dari Pemberian makanana tambahan serta melalui dapur sehat atasi stunting dengan kegiatan dikampung keluarga berkualitas (KB), dan di Kotabaru terdapat 43 kampung KB yang tersebar di wilayah Kabupaten Kotabaru.

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023