Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berpendapat, kaum muda atau milenial kurang minat menjadi petani merupakan ancaman bagi negara agraris.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Kalsel imam Suprayogo yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah (KDH) provinsi setempat Tahun Anggaran 2022, sebelum rapat paripurna internal di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Petani milenial Tanah Laut Adam ke grand final Young Ambassador Agriculture 2023
Kurangnya minat kaum muda menjadi petani, termasuk Kalsel, menarik perhatian DPRD provinsi setempat dan hal itu wakil rakyat di "Rumah Banjar" sebagai sebuah ancaman besar bagi Indonesia yang notabene merupakan negara agraris.
Persoalan kurangnya minat kaum muda menjadi petani tertuang dalam draf rekomendasi Pansus II terhadap LKPj KDH Kalsel 2022 pada subsektor pertanian tanaman pangan, peternakan dan ketahanan pangan.
Dalam draf tersebut, menekankan sangat pentingnya regenerasi petani agar terjadi kesinambungan dan terjadi inovasi oleh para petani milenial sehingga potensi hasil panen bisa lebih maksimal.
Anggota DPRD Kalsel dua periode itu memperkirakan, ada beberapa alasan mengapa generasi muda kurang tertarik dalam dunia pertanian antara lain mereka menganggap ketinggalan zaman, penuh risiko, tidak ada pengembangan karier, tidak tersedianya lahan dan lain sebagainya.
Baca juga: Kalsel kemarin, Mahasiswa di Kalsel hingga Kalsel tindak tegas perusahaan
Karenanya, menurut Imam Suprastowo kelahiran Bojonegoro Jawa Tengah yang mengaku anak petani itu, banyak lulusan sarjana pertanian yang memilih bekerja di luar disiplin ilmu yang mereka tempuh.
Oleh karena itu pula, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) tersebut berharap, nanti rekomendasi atau hasil-hasil pembahasan Pansus II perlu tindak lanjut, sehingga segala program betul-betul menjadi sebuah solusi dari permasalahan dan tantangan yang ada.
“Harapan kita, tindak lanjut dari Pansus ada dan betul-betul dijalankan, sebagai perbaikan-perbaikan untuk ke depannya,” ucap Iman Suprastowo.
Sebagai catatan Kalsel dengan luas wilayah lebih kurang 3,7 juta hektare yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada terbagi 13 kabupaten/kota juga merupakan daerah agraris dan hingga Tahun 2015 masih berstatus sebagai penyangga pangan nasional.
Baca juga: Petani milenial Tabalong ikuti final Young Ambasador Agriculture
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Ketua Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Kalsel imam Suprayogo yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah (KDH) provinsi setempat Tahun Anggaran 2022, sebelum rapat paripurna internal di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Petani milenial Tanah Laut Adam ke grand final Young Ambassador Agriculture 2023
Kurangnya minat kaum muda menjadi petani, termasuk Kalsel, menarik perhatian DPRD provinsi setempat dan hal itu wakil rakyat di "Rumah Banjar" sebagai sebuah ancaman besar bagi Indonesia yang notabene merupakan negara agraris.
Persoalan kurangnya minat kaum muda menjadi petani tertuang dalam draf rekomendasi Pansus II terhadap LKPj KDH Kalsel 2022 pada subsektor pertanian tanaman pangan, peternakan dan ketahanan pangan.
Dalam draf tersebut, menekankan sangat pentingnya regenerasi petani agar terjadi kesinambungan dan terjadi inovasi oleh para petani milenial sehingga potensi hasil panen bisa lebih maksimal.
Anggota DPRD Kalsel dua periode itu memperkirakan, ada beberapa alasan mengapa generasi muda kurang tertarik dalam dunia pertanian antara lain mereka menganggap ketinggalan zaman, penuh risiko, tidak ada pengembangan karier, tidak tersedianya lahan dan lain sebagainya.
Baca juga: Kalsel kemarin, Mahasiswa di Kalsel hingga Kalsel tindak tegas perusahaan
Karenanya, menurut Imam Suprastowo kelahiran Bojonegoro Jawa Tengah yang mengaku anak petani itu, banyak lulusan sarjana pertanian yang memilih bekerja di luar disiplin ilmu yang mereka tempuh.
Oleh karena itu pula, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) tersebut berharap, nanti rekomendasi atau hasil-hasil pembahasan Pansus II perlu tindak lanjut, sehingga segala program betul-betul menjadi sebuah solusi dari permasalahan dan tantangan yang ada.
“Harapan kita, tindak lanjut dari Pansus ada dan betul-betul dijalankan, sebagai perbaikan-perbaikan untuk ke depannya,” ucap Iman Suprastowo.
Sebagai catatan Kalsel dengan luas wilayah lebih kurang 3,7 juta hektare yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada terbagi 13 kabupaten/kota juga merupakan daerah agraris dan hingga Tahun 2015 masih berstatus sebagai penyangga pangan nasional.
Baca juga: Petani milenial Tabalong ikuti final Young Ambasador Agriculture
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023