Banjarmasin (ANTARA) - Khatib Guru H Abdussamad Sulaiman mengingatkan kaum Muslim agar jangan mati/meninggal dunia dalam keadaan "su'ul khatimah" atau jelek, tapi sebaliknya yaitu "husnul khatimah" (baik-baik).
"Karenanya, agar kematian kita tidak dalam keadaan jelek ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian atau tidak dilakukan," ujar khatib dalam khutbahnya di Masjid Raudah Komplek Kihajar Dewantara - Jalan Ratu Zaleha/Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin, sebelum Shalat Jumat.
Khatib menyebutkan beberapa hal yang harus menjadi perhatian supaya ketika mati tidak dalam keadaan su'ul khatimah antara lain jangan meninggalkan shalat dan durhaka kepada orang tua.
Selain itu, penzinah, pemabuk, pejudi, mencintai dunia hingga lupa dengan alam akhirat, malu kepada manusia tapi tidak malu kepada Allah SWT serta lainnya, dan lalai dalam bertaubat, tutur khatib.
Sebagai ilustrasi atau contoh yang perlu menjadi perhatian kaum Muslim yaitu ceritera Ahu Hurairah, seorang sahabat Rasulullah Muhammad Saw yang selalu menemani Beginda Rasul selama 24 jam
Diceritakan, Abu Hurairah saat sakit menangis. Sahabat lain bertanya kenapa dia menangis padahal semua orang tahu bagaimana keadaan amal Abu Hurairah tersebut.
Namun Abu Hurairah menjawab; "Aku menangis bukan mencintai dunia seperti kebanyakan orang, tetapi perjalanan masih jauh, sedangkan bekal tidak cukup.
"Begitu pula perjalanan kita ibarat mendaki dan pada akhir pendakian tidak tahu, apakah masuk husnul khatimah atau su'ul khatimah," ujar khatib mengutip penjelasan Abu Hurairah.

Khatib dengan nada bertanya berkata, biasa kah menghindari agar kematian tidak dalam keadaan su'ul khatimah, tetapi sebaliknya yaitu dalam keadaan husnul khatimah?
"Jawabannya bisa, yaitu dengan cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, menjauhi segala yang Allah larang, demikian H Abdussalam Sulaiman