Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan H Muhaimin mengharapkan, selama Ramadhan 1437 Hijriah tidak ada pemadaman listrik, guna kenyamanan melaksanakan ibadah, seperti saat berbuka puasa, shalat tarwih, dan sahur.

"Kalau memang gangguan mendadakan mungkin kaum Muslim yang melaksanakan ibadah Ramadhan tidak masalah, asalkan segera penanganannya," lanjutnya menjawab anggota Press Room DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Jumat.

Namun anggota DPRD Kalsel empat periode dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berkeyakinan manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) menepati janji akan menjaga tidak terjadi pemadaman listrik saat Ramadhan 1437 H.

"Saya kira tidak cuma kita, dari pihak PLN pun tak menginginkan adanya pemadaman. Sebab kalau pemadaman berapa ribu watt tidak terjual, dan mereka bisa rugi," ujar wakil rakyat bergelar sarjana hukum, magister hukum dan kenotariatan itu.

Oleh sebab itu pula, pihak PLN sudah barang tentu akan berusaha maksimal agar tidak ada pemadaman selama Ramadhan 1437 H, seperti menjaga atau mengontrol keadaan pembangkit beserta jaringannya.

Pasalnya kalau terjadi pemadaman bisa berdampak pada ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas), serta berpotensi terjadi kebakaran, yang kesemua itu bisa mengganggu kenyamanan pelaksanaan ibadan Ramadhan, demikian Muhaimin.

Sementarai itu, anggota Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel Ismail Hidayat menambahkan, saat General Manager PLN Kalselteng bertemu beberapa waktu lalu, yang bersangkutan berjanji untuk menjaga stabilitas kelistrikan di wilayahnya selama Ramadhan 1437 H.

"Tapi saya akan usulkan kepada Ketua Komisi III DPRD Kalsel Bapak Bardiansyah, agar mengundang kembali manajemen PLN, guna mengingatkan janji mereka," lanjut politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

"Sepengetahuan kami Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi pertambangan dan energi (termasuk kelistrikan), manajemen PLN Kalselteng sedang berusaha memasukan aliran dari Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bengkanai di udik Barito Kalteng ke sistem Barito.

Bila PLTG Bengkanai di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalteng dengan kapasitas terpasang 150 Mega Watt (MW), maka menurut manajemen PLN Kalseteng, maka kelistrikan pada dua provinsi bertetangga ini aman sekiranya ada gangguang di salah satu pembangkit, kutip Hidayat.

Harapan wakil rakyat tersebut sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang khawatir kalau-kalau terjadi pemadaman saat melaksanakan ibadah Ramadhan 1437 H, karena belangkan ini masih terjadi listrik padam dalam waktu relatif lama.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016