Khatib Ustadz Abdullah mengharapkan semua kaum Muslim, terutama jamaah Shalat Jumat, akhir hayat mereka dalam keadaan husnul khatimah.
Pasalnya perbuatan seseorang menjelang akhir hayat (kehidupan) yang menentukan nasib orang tersebut, ujar khatib dalam khutbahnya di Masjid Su'ada Desa' Aluan Mati (pinggiran Pegunungan Meratus), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, sebelum Shalat Jumat.
Dengan mengutip Hadits Rasulullah Muhammad SAW riwayat Buchari, khatib menuturkan, seseorang yang selama hidup melaksanakan amalan surga sehingga diibaratkan kedudukannya tinggal sehasta dengan Surga, tetapi kemudian masuk neraka karena menjelang akhir hayat melakukan perbuatan ahli neraka (su'ul khatimah)
Sebaliknya seseorang semasa hidupnya melakukan amalan penghuni neraka, sehingga kedudukannya tinggal sehasta dengan neraka, tapi Allah kemudian memasukkannya ke dalam Surga, karena menjelang akhir hayat ia melakukan amalan Surga (khusnul khatimah), ujar khatib mengutip hadits tersebut.
Menurut dia, Hadits riwayat Buchari tersebut untuk memotivasi atau mendorong seseorang Muslim agar senantiasa melakukan kebajikan atau amalan surga.
"Namun kita jangan berputus asa dalam melakukan kebajikan arau amalan-amalan Surga," ajak khatib dalam khutbah pertamanya berdurasi sekitar lima menit tersebut.
Dalam khutbahnya, keluaran Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Hidayah Kitun Kampung Qadi Barabai (165 km utara Banjarmasin) ibukota HST tersebut, tidak lupa mengajak jamaah Shalat Jumat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
"Karena iman dan taqwa modal utama bagi seseorang untuk mendapat ridha Allah SWT dan kebahagiaan di alam akhirat yang kekal abadi," demikian Abdullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Pasalnya perbuatan seseorang menjelang akhir hayat (kehidupan) yang menentukan nasib orang tersebut, ujar khatib dalam khutbahnya di Masjid Su'ada Desa' Aluan Mati (pinggiran Pegunungan Meratus), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, sebelum Shalat Jumat.
Dengan mengutip Hadits Rasulullah Muhammad SAW riwayat Buchari, khatib menuturkan, seseorang yang selama hidup melaksanakan amalan surga sehingga diibaratkan kedudukannya tinggal sehasta dengan Surga, tetapi kemudian masuk neraka karena menjelang akhir hayat melakukan perbuatan ahli neraka (su'ul khatimah)
Sebaliknya seseorang semasa hidupnya melakukan amalan penghuni neraka, sehingga kedudukannya tinggal sehasta dengan neraka, tapi Allah kemudian memasukkannya ke dalam Surga, karena menjelang akhir hayat ia melakukan amalan Surga (khusnul khatimah), ujar khatib mengutip hadits tersebut.
Menurut dia, Hadits riwayat Buchari tersebut untuk memotivasi atau mendorong seseorang Muslim agar senantiasa melakukan kebajikan atau amalan surga.
"Namun kita jangan berputus asa dalam melakukan kebajikan arau amalan-amalan Surga," ajak khatib dalam khutbah pertamanya berdurasi sekitar lima menit tersebut.
Dalam khutbahnya, keluaran Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Hidayah Kitun Kampung Qadi Barabai (165 km utara Banjarmasin) ibukota HST tersebut, tidak lupa mengajak jamaah Shalat Jumat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
"Karena iman dan taqwa modal utama bagi seseorang untuk mendapat ridha Allah SWT dan kebahagiaan di alam akhirat yang kekal abadi," demikian Abdullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023