Aneka sajian dari olahan ikan patin tersusun rapi di depan dua santriwati asal Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kabupaten Tabalong.

Sambil tersenyum ramah salah satu santriwati menawarkan pentol patin yang dikemas dalam mangkok plastik ke sejumlah pengunjung.

"Silakan dicoba mbak, ada pentol patin, fish and chip patin," kata satu santriwati yang menjaga ruang pameran pada acara peluncuran UMKM Adaro Go Digital, Jumat (17/3).

Rekan di sebelahnya terlihat asyik menggoreng kentang, fish and chip patin yang dipesan pengunjung.

Harga olahan para santri ini pun cukup terjangkau mulai Rp10 ribu untuk pentol patin dan fish and chip patin Rp25 ribu.

Ada pula patin vakum dengan berat sekitar satu kilogram Rp30 ribu.

Safwan satu santri lainnya juga menawarkan madu kelulut hasil usaha Pondok Pesantren Miftahul Ulum kepada pengunjung lainnya.

 "Satu botol kami jual Rp50 ribu, ini hasil budidaya sendiri," jelas Safwan.

Keterampilan Safwan dan para santri dalam budidaya kelulut buah diperoleh dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang diinisiasi Yayasan Adaro Bangun Negeri.

Selain itu melalui Program Adaro Santri Sejahtera Ponpes Miftahul Ulum juga bisa melakukan pemasaran produk secara lebih luas dan kedepannya akan terus dikembangkan lewat pemasaran
 online.

Berkat pendampingan Adaro para anggota BPUP maupun santri mendapat kesempatan menambah wawasan terkait pemasaran, pecah kloni hingga pelatihan pengemasan madu kelulut yang difasilitasi tim magang mahasiswa ULM.

Ketua Umum YABN Okty Damayanti terlihat bangga dan senang dengan semangat wirausaha para santri yang turut hadir pada peluncuran UMKM Adaro Go Digital.

Saat mendampingi Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir yang cukup tertarik dengan hasil karya para santri, Okty Damayanti menjelaskan peran BPUP dalam memajukan usaha perikanan di Ponpes Miftahul Ulum serta 2 ponpes binaan lainnya.

"Budidaya ikan patin ini dikelola BPUP pondok pesantren dengan pendampingan melalui Program Adaro Santri Sejahtera," jelas Okty.

Selanjutnya BPUP mencoba mengembangkan UMKM dengan memproduksi aneka olahan patin dengan dukungan pemasaran dari Adaro.

Boy Thohir pun berupaya memikirkan cara agar pemasaran ikan patin dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum ini bisa lebih luas.

 Baginya jiwa wirausaha memang harus ditanamkan sejak dini termasuk di kalangan santri agar bisa mandiri.

 "Saya ingat sejak kecil orangtua cerita soal orang yang sukses menjadi pedagang sehingga hal itu juga tertanam dalam diri saya," cerita Boy Thohir.

Sebagai Ketua Badan Pengelola Usaha Pesantren Miftahul Ulum, Sam'ani sangat berharap bantuan Adaro dalam memperluas pemasaran ikan patin agar harganya bisa lebih tinggi.

"Sekarang harganya Rp16.500 per kilogramnya padahal harga pelet naik mencapai Rp228.000 per sak," ungkap Sam'ani. 
 
Acara peluncuran UMKM Adaro Go Digital, Jumat (17/3) (ANTARA/HO-YABN)
Usaha perikanan di Ponpes Miftahul Ulum mulai dilaksanakan 2020, termasuk budiaya lebah madu kelulut, dan sudah memberikan keuntungan bagi pondok pesantren.

Di tahun 2021, lanjutnya, Adaro juga memberikan bantuan pembangunan panel surya beserta kelengkapannya untuk menunjang usaha perikanan.

Jiwa wirausaha yang ditanamkan melalui PASS juga terlihat di kalangan santri Ponpes Nurul Muhibbin Halong Kabupaten Balangan dimana pada perhelatan ini mereka membawa hasil produknya berupa telur ayam, daun bawang serta benih ikan nila.

 Tidak ketinggalan para santri dan ustadz dari Ponpes Teknologi Pertanian Al Islam Kabupaten Tabalong membawa hasil kerajinan tangan dari bambu, produk turunan dari kambing berupa pupuk dari kotoran dan kencing kambing, serta permen, wafer dan jamu ternak.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023