Nelayan asal Desa Karang Payau Kotabaru Kalimantan Selatan, yang hilang Sabtu (4/3/2023), ditemukan tim SAR Kotabaru beserta unsur potensi SAR Tim SAR Gabungan kurang lebih 100 meter ke arah hilir dari lokasi terakhir korban (Last Know Position (LKP ) pada koordinat 2°58'7,26"S - 116°8'57.73"E an dalam keadaan meninggal dunia.

"Jasad korban Wahyudin alias Ayu (35 tahun) ditemukan pada pukul 08.06 Wita 100 meter ke arah hilir dari perkiraan terjadinya kecelakaan dan dievakuasi ke rumah duka," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad,melalui siaran pers tertulis di Kotabaru, Senin

Menurut dia, pencarian hari ke dua menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB),pukul 07.30 Wita. Tim SAR Gabungan bergerak melakukan operasi pencarian pada sejumlah titik koordinat sesuai dengan SARMap Prediction operasi pencarian korban.

Korban merupakan nelayan asal Karang Payau, Kecamatan Kelumpang Hulu, yang diduga terjatuh dari perahu pada hari Sabtu lalu (4/3/2023).
 
Korban Wahyudin diketahui pada Sabtu 04 Maret 2023, sekitar 05.30 Wita berangkat ke laut dari Desa Karang Payau RT. 2 Kecamatan  Kelumpang Hulu Kotabaru dengan tujuan menjaring udang/menggondrong di sekitaran Laut Karang Sirkal, Muara Sungai Bangkalaan, Desa Bangkalaan Melayu, Kecamatan Kelumpang Hulu (TKP),

Sekitar 15.00 Wita keadaan cuaca hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Teman korban yang berjarak sekitar 100 meter dari korban mendatangi mengajak korban untuk berteduh, namun korban tetap melanjutkan aktivitasnya.

Sekitar jam 15.30 Wita keadaan cuaca hujan telah reda ,Teman korban kemudian mendatangi lokasi korban, kemudian melihat perahu korban dan jaring masih dalam keadaan terpasang di laut, namun korban sudah tidak ada di perahunya, hanya baju korban serta topi korban yang masih tertinggal.

Al Amrad pun mengimbau nelayan untuk tidak melaut ketika cuaca ekstrem, karena berbahaya bagi keselamatan, dan apabila beraktivitas di laut maupun sungai harap selalu menggunakan alat pelindung diri atau alat apung seperti life jacket dan alat bantu apung lainnya, karena kita tidak tau kapan musibah datangnya.
=

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023