Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Tingkat pengangguran terbuka di Kalimantan Selatan pada bulan Februari 2016 mengalami penurunan sebesar 1,20 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2015 yang mencapai 4,83 persen.
"Tingkat pengangguran terbuka Februari 2016 3,63 persen atau berada dibawah Februari 2015 sebesar 4,83 persen," ujar Kabid Sosial BPS Kalsel Agnes Setiawati di Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, kondisi tenaga kerja di Kalsel diawal semester pertama memperlihatkan sinyal positif bagi roda perekonomian dengan angkatan kerja sebanyak 2,05 juta jiwa.
Jumlah angkatan kerja sebanyak itu berkurang 16,2 ribu jiwa atau turun 0,78 persen jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016 sebanyak 1,98 juta jiwa pencari kerja.
"Dilihat dari struktur angkatan kerja jumlah pekerja bertambah sekitar 9,3 ribu jiwa atau 0,47 persen, dan jumlah pengangguran turun sekitar 25,6 ribu jiwa atau turun 25,57 persen," ujarnya.
Disebutkan, tiga sektor lapangan pekerjaan yang penyerapan tenaga kerja paling banyak adalah sektor pertanian, perdagangan dan sektor jasa kemasyarakatan.
Sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja yakni sebesar 37,48 persen, sektor perdagangan 24,47 persen dan jasa kemasyarakatan sebesar 15,84 persen.
"Total tenaga kerja yang diserap ketiga sektor itu adalah 77,97 persen.
Selain tiga sektor itu, penyerapan tenaga kerja yang relatif tinggi adalah sektor bangunan," ucapnya
Menurut dia, dilihat dari status pekerjaan, sekitar 62,65 persen pekerja bekerja pada sektor informal baik berusaha sendiri, dibantu buruh, pekerja bebas dan tidak dibayar.
"Sebanyak 64,91 persen pekerja di Kalsel merupakan pekerja penuh yakni pekerja yang dalam kurun waktu satu minggu bekerja selama 35 jam atau lebih," kata dia.
Dikatakan, kualitas pekerja di Kalsel cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya pekerja berpendidikan SMA sederajat meski 48,03 persen ada yang berpendidikan SD ke bawah.
"Tiga tahun terakhir, jumlah pekerja berpendidikan SD kebawah mengalami penurunan seiring meningkatnya pekerja dengan pendidikan SMA dan universitas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Tingkat pengangguran terbuka Februari 2016 3,63 persen atau berada dibawah Februari 2015 sebesar 4,83 persen," ujar Kabid Sosial BPS Kalsel Agnes Setiawati di Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, kondisi tenaga kerja di Kalsel diawal semester pertama memperlihatkan sinyal positif bagi roda perekonomian dengan angkatan kerja sebanyak 2,05 juta jiwa.
Jumlah angkatan kerja sebanyak itu berkurang 16,2 ribu jiwa atau turun 0,78 persen jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016 sebanyak 1,98 juta jiwa pencari kerja.
"Dilihat dari struktur angkatan kerja jumlah pekerja bertambah sekitar 9,3 ribu jiwa atau 0,47 persen, dan jumlah pengangguran turun sekitar 25,6 ribu jiwa atau turun 25,57 persen," ujarnya.
Disebutkan, tiga sektor lapangan pekerjaan yang penyerapan tenaga kerja paling banyak adalah sektor pertanian, perdagangan dan sektor jasa kemasyarakatan.
Sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja yakni sebesar 37,48 persen, sektor perdagangan 24,47 persen dan jasa kemasyarakatan sebesar 15,84 persen.
"Total tenaga kerja yang diserap ketiga sektor itu adalah 77,97 persen.
Selain tiga sektor itu, penyerapan tenaga kerja yang relatif tinggi adalah sektor bangunan," ucapnya
Menurut dia, dilihat dari status pekerjaan, sekitar 62,65 persen pekerja bekerja pada sektor informal baik berusaha sendiri, dibantu buruh, pekerja bebas dan tidak dibayar.
"Sebanyak 64,91 persen pekerja di Kalsel merupakan pekerja penuh yakni pekerja yang dalam kurun waktu satu minggu bekerja selama 35 jam atau lebih," kata dia.
Dikatakan, kualitas pekerja di Kalsel cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya pekerja berpendidikan SMA sederajat meski 48,03 persen ada yang berpendidikan SD ke bawah.
"Tiga tahun terakhir, jumlah pekerja berpendidikan SD kebawah mengalami penurunan seiring meningkatnya pekerja dengan pendidikan SMA dan universitas," katanya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016