Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menjadi orang tua asuh dan menyerahkan dana bantuan untuk anak stunting.
Sebagaimana rilis yang diterima, Rabu, sebanyak 10 orang anak stunting akan menerima bantuan dana dari Disdikbud hingga enam bulan ke depan.
"Setiap anak mendapatkan bantuan sebesar Rp15.000 per hari dan langsung diberikan untuk dua bulan," ujar Kepala Disdikbud HSU Jumadi, yang rilisnya diterima, Rabu.
Jumadi mengatakan, bantuan dana dari para orang tua asuh di Disdikbud HSU akan diupayakan hingga enam bulan ke depan. Bantuan untuk dua bulan pertama sudah diserahkan pada Selasa kemarin.
Bantuan untuk anak stunting dihimpun dari seluruh karyawan Disdikbud sejumlah guru SMP, SD dan TK. Bantuan juga dihimpun dari para donatur di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Koordinasi Wilayah Kecamatan (Korwil) dan aparatur desa dalam bentuk makanan pokok anak, seperti beras, susu dan telur.
Dikatakan Jumadi, program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak agar anak Stunting juga bisa hidup sehat dan berkembang seperti anak normal lainnya.
Pemberian bantuan BAAS ini akan di laksanakan selama enam bulan terhitung mulai Januari sampai Juni 2023 dalam rangka penuntasan penurunan angka stunting, karena Kabupaten HSU termasuk daerah yang rawan terjadi kasus stunting.
Pihak Disdikbud HSU sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan pihak BAAS dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dalam rangka penerapan BAAS di lingkungan Disdikbud HSU.
"Mudah-mudahan nanti dapat terkumpul lebih banyak donasi sehingga anak stunting dapat terpenuhi kebutuhannya secara maksimal". harapnya
Pasi Teritorial Letda Inf Mulyanto mewakili Dandim 1001 HSU-BLG selaku BAAS HSU mengucapkan terima kasih kepada Kepala Disdikbud dan jajaran yang sudah respon dan aktif membantu program BAAS..
"Kita yang merencanakan program ini ternyata Disdikbud selangkah lebih cepat dalam penanganan percepatan (penurunan) stunting, ini luar biasa". kata Mulyanto.
Ia mengatakan, sudah ada beberapa proposal bantuan anak stunting yang diharapkan segera terealisasi secara maksimal.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Keluarga Sejahtera Vivi Suprihati mengatakan, sesuai Peraturan Presiden No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dipercaya sebagai koordinator pelaksana.
"Kita bekerja sama dengan Kepala Kodim 1001 HSU-BLG sebagai BAAS di HSU untuk mencapai tujuan percepatan penurunan angka stunting," kata Vivi.
Vivi berharap bantuan makanan yang di berikan Disdikbud HSU tersebut sesuai dengan kebutuhan gizi anak stunting, sehingga manfaatnya bisa dirasakan anak stunting.
Vivi menjelaskan kembali, Program BAAS adalah salah satu program untuk mendukung percepatan penurunan Stunting diantaranya melalui pemberian bantuan kepada keluarga anak stunting.===
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Sebagaimana rilis yang diterima, Rabu, sebanyak 10 orang anak stunting akan menerima bantuan dana dari Disdikbud hingga enam bulan ke depan.
"Setiap anak mendapatkan bantuan sebesar Rp15.000 per hari dan langsung diberikan untuk dua bulan," ujar Kepala Disdikbud HSU Jumadi, yang rilisnya diterima, Rabu.
Jumadi mengatakan, bantuan dana dari para orang tua asuh di Disdikbud HSU akan diupayakan hingga enam bulan ke depan. Bantuan untuk dua bulan pertama sudah diserahkan pada Selasa kemarin.
Bantuan untuk anak stunting dihimpun dari seluruh karyawan Disdikbud sejumlah guru SMP, SD dan TK. Bantuan juga dihimpun dari para donatur di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Koordinasi Wilayah Kecamatan (Korwil) dan aparatur desa dalam bentuk makanan pokok anak, seperti beras, susu dan telur.
Dikatakan Jumadi, program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak agar anak Stunting juga bisa hidup sehat dan berkembang seperti anak normal lainnya.
Pemberian bantuan BAAS ini akan di laksanakan selama enam bulan terhitung mulai Januari sampai Juni 2023 dalam rangka penuntasan penurunan angka stunting, karena Kabupaten HSU termasuk daerah yang rawan terjadi kasus stunting.
Pihak Disdikbud HSU sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan pihak BAAS dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dalam rangka penerapan BAAS di lingkungan Disdikbud HSU.
"Mudah-mudahan nanti dapat terkumpul lebih banyak donasi sehingga anak stunting dapat terpenuhi kebutuhannya secara maksimal". harapnya
Pasi Teritorial Letda Inf Mulyanto mewakili Dandim 1001 HSU-BLG selaku BAAS HSU mengucapkan terima kasih kepada Kepala Disdikbud dan jajaran yang sudah respon dan aktif membantu program BAAS..
"Kita yang merencanakan program ini ternyata Disdikbud selangkah lebih cepat dalam penanganan percepatan (penurunan) stunting, ini luar biasa". kata Mulyanto.
Ia mengatakan, sudah ada beberapa proposal bantuan anak stunting yang diharapkan segera terealisasi secara maksimal.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Keluarga Sejahtera Vivi Suprihati mengatakan, sesuai Peraturan Presiden No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dipercaya sebagai koordinator pelaksana.
"Kita bekerja sama dengan Kepala Kodim 1001 HSU-BLG sebagai BAAS di HSU untuk mencapai tujuan percepatan penurunan angka stunting," kata Vivi.
Vivi berharap bantuan makanan yang di berikan Disdikbud HSU tersebut sesuai dengan kebutuhan gizi anak stunting, sehingga manfaatnya bisa dirasakan anak stunting.
Vivi menjelaskan kembali, Program BAAS adalah salah satu program untuk mendukung percepatan penurunan Stunting diantaranya melalui pemberian bantuan kepada keluarga anak stunting.===
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023