Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin atau yang akrab dengan sapaan Bang Dhin menyoroti angka kemiskinan Kota Banjarmasin.
Dalam keterangan persnya, Rabu malam dia menyatakan, penurunan angka kemiskinan di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin cenderung tidak sesuai ekspektasi.
Hal itu terlihat dari target menurunkan masyarakat miskin di Banjarmasin dari tahun 2021 ke 2022 berkisar 830 jiwa artinya penurunan hanya 0,15 persen.
Menurut dia, angka penurunan masyarakat miskin Kota Seribu Sungai Banjarmasin tersebut masih terlalu kecil yaitu tidak sampai setengah persen.
Apalagi, tambah wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu, jika perbandingannya dengan program-program yang pemerintah jalankan untuk mendongkrak penurunan angka kemiskinan tersebut.
"Sebab itu, saran saya harus dievaluasi agar ke depan, impact-nya semakin nyata," ujar wakil rakyat bergelar sarjana ekonomi dan MAP tersebut.
Ia menyontohkan, salah satu program yang dengan harapan mampu mendorong agar angka kemiskinan turun adalah 1.000 UMKM.
"Program tersebut belum benar-benar dirasakan berdampak untuk menurunkan angka kemiskinan Dengan persentasi penurunan yang minim itu, terasa jomplang dengan gebyar program," ujarnya.
Begitu pula program peningkatan kesejahteraan masyarakat lainnya, belum signifikan menurunkan angka kemiskinan tersebut, lanjutnya.
"Bisa jadi program sebenarnya baik, namun saat dijalankan tidak maksimal," demikian Bang Dhin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Dalam keterangan persnya, Rabu malam dia menyatakan, penurunan angka kemiskinan di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin cenderung tidak sesuai ekspektasi.
Hal itu terlihat dari target menurunkan masyarakat miskin di Banjarmasin dari tahun 2021 ke 2022 berkisar 830 jiwa artinya penurunan hanya 0,15 persen.
Menurut dia, angka penurunan masyarakat miskin Kota Seribu Sungai Banjarmasin tersebut masih terlalu kecil yaitu tidak sampai setengah persen.
Apalagi, tambah wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu, jika perbandingannya dengan program-program yang pemerintah jalankan untuk mendongkrak penurunan angka kemiskinan tersebut.
"Sebab itu, saran saya harus dievaluasi agar ke depan, impact-nya semakin nyata," ujar wakil rakyat bergelar sarjana ekonomi dan MAP tersebut.
Ia menyontohkan, salah satu program yang dengan harapan mampu mendorong agar angka kemiskinan turun adalah 1.000 UMKM.
"Program tersebut belum benar-benar dirasakan berdampak untuk menurunkan angka kemiskinan Dengan persentasi penurunan yang minim itu, terasa jomplang dengan gebyar program," ujarnya.
Begitu pula program peningkatan kesejahteraan masyarakat lainnya, belum signifikan menurunkan angka kemiskinan tersebut, lanjutnya.
"Bisa jadi program sebenarnya baik, namun saat dijalankan tidak maksimal," demikian Bang Dhin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023