Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai melirik pasar kopi dengan meningkatkan lahan perkebunan melalui inovasi yang disebut "Bang Kodim".
 
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Suparmi di Banjarbaru, Senin, menyampaikan Bang Kodim merupakan singkatan pengembangan tanaman kopi terintegrasi.

Baca juga: PLN bina UMKM produk Kopi Aranio di Kalsel tembus pasar global
 
"Sekarang inikan tumbuhnya kafe itu kan seperti tumbuhnya jamur di musim hujan, kebutuhan kopi sangat tinggi," ujarnya.
 
Peningkatan permintaan kopi sangat tinggi belakang ini, ujar Suparmi, sementara produksi pertanian kopi di Kalsel belum mencukupi.
 
Sebab, ungkap dia, lahan pertanian kopi di provinsi berjuluk "Bumi Lambung Mangkurat" ini hanya sekitar 2.800 hektare.
 
"Produksi setahunnya baru sekitar 1.500 ton, sedangkan kebutuhannya jauh dari itu," ujarnya.
 
Melihat peluang besar peningkatan ekonomi pada sektor perkebunan kopi ini bagi masyarakat, Pemprov Kalsel, ucap Suparmi bergerak cepat untuk mengangkat perkebunan kopi ini jadi prioritas.
 
Sebab lagi, ujar dia, Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi penyangga daerah Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi tetangga Kalimantan Timur, tentunya potensi besar menjadi pemasok kopi.

Baca juga: Mejeng di Java Coffe Culture, kopi asal Tapin dinilai berkualitas
 
"Di ibu kota provinsi Kalsel yang baru juga, yakni, Kota Banjabaru juga potensi besar bagi produk kopi daerah," ujarnya.
 
Suparmi pun menyebutkan inovasi Bang Kodim ini agar penanaman kopi bisa dilakukan tumpang sari oleh petani, misalnya di perkebunan karet.
 
"Tanah kopi ini merupakan tanaman yang mudah tumbuh juga, bisa disisipkan di tanam antara pohon karet," ujarnya.
 
Selain itu, kata dia, inovasi ini juga menggalakkan perkebunan khusus kopi dikolaborasikan dengan peternakan.
 
Menurut Suparmi, sesuai arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, bagaimana perkebunan bisa berintegrasi dengan peternakan, tujuannya untuk menambah kesejahteraan petani.
 
"Jadi hasil perkebunan dapat, hasil peternakan juga dapat," ujarnya.

Baca juga: IAAS beri pelatihan budidaya kopi untuk mahasiswa dan petani di Kalsel

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023