Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mempercepat jumlah populasi sapi untuk memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat yang berjuluk "Bumi Bersujud" dan sekitarnya.
"Upaya yang dilakukan adalah melaksanakan program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik pada sapi ternak melalui program sapi kerbau komoditas andalan negeri (sikomandan)," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Andrie Juniar Tenggara, di Batulicin Rabu.
Dia mengatakan, target IB pada periode 2021 yakni 2.200 ekor sapi, realisasinya mencapai 1.752 ekor sapi.
Pada periode 2022 ditargetkan sebanyak 2.063 ekor realisasi mencapai 1.609. Sedangkan pada 2023 ditargetkan 2.528 dan realisasi per 17 Januari mencapai 50 ekor.
"Saat ini, jumlah sapi jantan dan siap potong sebanyak 467 ekor, diantaranya jenis sapi bali, limosin, brahman, simental dan sapi jawa atau peranakan ongol (PO)," kata Andrie.
Dijelaskan, jumlah populasi sapi di Tanah Bumbu saat ini mencapai 19.111 ekor sapi, sedangkan kerbau mencapai 831 ekor, kambing 4.602 ekor, domba 74 ekor.
Populasi paling banyak di Kecanatan Kuranji diperkirakan mencapai 5.297 ekor, di kecamatan Kusan Hilir sebanyak 3.218 ekor, Teluk Kepayang 1.638 ekor, Mentewe 1.439 ekor, Angsana 1.346 ekor, Sungai Loban 1.335 ekor, Kusan Hulu 1.260 ekor, Karang Bintang 1.081, Kusan Tengah 957 ekor, Simpang Empat 476 ekor dan Kecamatan Batulicin sebanyak 164 ekor.
Sejauh ini kendala di lapangan dalam melaksanakan program IB adalah, petugas tidak bisa melakukan tindakan IB mengingat sapi milik peternak di pihara secara liar sehingga susah ditangkap.
"Kami tetap optimis, target program IB dapat terpenuhi hingga 100 persen untuk memenuhi kebutuhan daging sapi bagi masyarakat," jelasnya.
Menurut dia, kebutuhan daging di Tanah Bumbu mencapai 139,46 ton/bulan, sedangkan ketersediaan daging sapi hingga saat ini mencapai 373,6 ton.
"Artinya kebutuhan daging di Tanah Bumbu masih terpenuhi, dan kami berupaya untuk swasembada daging ke daerah lain melalui program sikomandan" terang Andrie.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Upaya yang dilakukan adalah melaksanakan program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik pada sapi ternak melalui program sapi kerbau komoditas andalan negeri (sikomandan)," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Andrie Juniar Tenggara, di Batulicin Rabu.
Dia mengatakan, target IB pada periode 2021 yakni 2.200 ekor sapi, realisasinya mencapai 1.752 ekor sapi.
Pada periode 2022 ditargetkan sebanyak 2.063 ekor realisasi mencapai 1.609. Sedangkan pada 2023 ditargetkan 2.528 dan realisasi per 17 Januari mencapai 50 ekor.
"Saat ini, jumlah sapi jantan dan siap potong sebanyak 467 ekor, diantaranya jenis sapi bali, limosin, brahman, simental dan sapi jawa atau peranakan ongol (PO)," kata Andrie.
Dijelaskan, jumlah populasi sapi di Tanah Bumbu saat ini mencapai 19.111 ekor sapi, sedangkan kerbau mencapai 831 ekor, kambing 4.602 ekor, domba 74 ekor.
Populasi paling banyak di Kecanatan Kuranji diperkirakan mencapai 5.297 ekor, di kecamatan Kusan Hilir sebanyak 3.218 ekor, Teluk Kepayang 1.638 ekor, Mentewe 1.439 ekor, Angsana 1.346 ekor, Sungai Loban 1.335 ekor, Kusan Hulu 1.260 ekor, Karang Bintang 1.081, Kusan Tengah 957 ekor, Simpang Empat 476 ekor dan Kecamatan Batulicin sebanyak 164 ekor.
Sejauh ini kendala di lapangan dalam melaksanakan program IB adalah, petugas tidak bisa melakukan tindakan IB mengingat sapi milik peternak di pihara secara liar sehingga susah ditangkap.
"Kami tetap optimis, target program IB dapat terpenuhi hingga 100 persen untuk memenuhi kebutuhan daging sapi bagi masyarakat," jelasnya.
Menurut dia, kebutuhan daging di Tanah Bumbu mencapai 139,46 ton/bulan, sedangkan ketersediaan daging sapi hingga saat ini mencapai 373,6 ton.
"Artinya kebutuhan daging di Tanah Bumbu masih terpenuhi, dan kami berupaya untuk swasembada daging ke daerah lain melalui program sikomandan" terang Andrie.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023