Bupati Barito Kuala (Batola) Noormiliyani AS bersama Wakil Bupati (wabup) Batola Rahmadian Noor menjelang hari terakhir kepemimpinan memonitor atau melihat kondisi jalan Kuripan-Tabukan-Bakumpai-Marabahan (Kutabamara) telah sesuai target dan dapat dilalui kendaraan roda empat, Selasa.

"Terima kasih kepada Sekretaris Daerah (Sekda) dan Dinas PUPR Batola, serta semua stakeholder yang telah bekerja keras. Akhirnya saya bisa sampai di Kantor Kecamatan Kuripan menggunakan mobil," ujarnya, usai memonitor progres Kutabamara.

Menurut dia, awalnya tidak dapat membayangkan pengalaman tersebut,  mengingat beban ekonomi yang ditimbulkan pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir.

Ketersediaan jalan tersebut, sebut dia,  mempermudah akses warga sejumlah desa di Kuripan menuju Marabahan dan sekitarnya agar tak lagi tergantung speedboat atau transportasi air lain.

"Walaupun belum sempurna, setidaknya inilah hasil kerja keras semua pihak. Terlebih Sekda dan PUPR Batola berkomitmen melanjutkan pembangunan Kutabamara, meski kami tak menjabat lagi mulai 4 November 2022," tambah bupati.

Kutabamara, jelas dia, meliputi peningkatan maupun perbaikan jalan sepanjang 71 kilometer serta tidak kurang dari 80 jembatan. 

"Terdapat tiga segmen dalam proyek Kutabamara," terangnya. 

Segmen pertama, papar dia, adalah pelebaran jalan Marabahan-Tabukan Raya sepanjang 21 kilometer dan perbaikan 24 jembatan.

Selanjutnya,  segmen kedua berupa peningkatan struktur jalan tanah setempat menjadi pengerasan, terentang mulai kilometer 10 Desa Antar Raya-Rimbun Tulang sejauh 35 kilometer, serta perbaikan 28 jembatan.

Sedangkan segmen ketiga, tambah dia,  dengan pekerjaan peningkatan struktur jalan tanah setempat menjadi jalan biasa, berada di Tabukan Raya-Muara Pulau dengan panjang jalan 11 kilometer dan 28 jembatan.

Kepala Dinas PUPR Batola Saberi Thanoor mengatakan, proyek Kutabamara dimulai sejak 2018 sampai sekarang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp133,4 miliar. 

"Semuanya digunakan untuk perbaikan dan peningkatan jalan sepanjang 65,6 kilometer," papar Saberi Thanoor.

Saat ini, ungkap dia, masih tersisa 5,4 kilometer dan 13 jembatan yang akan dikerjakan dalam tahun anggaran 2023, baik menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).

Khusus tahun anggaran 2022, terang dia, di antaranya dilakukan penanganan 10 jembatan dan penanganan jalan sepanjang 19,6 kilometer.

 "Alhamdulillah pekerjaan di segmen ketiga sudah selesai," jelas Saberi.

Sementara di segmen dua, sambungnya lagi,  digelontorkan anggaran senilai Rp11 miliar peningkatan struktur jalan dari tanah menjadi jalan biasa.

"Pekerjaan di segmen dua ini meliputi perbaikan jalan di Desa Balukung, serta melanjutkan pekerjaan dari Desa Kuripan menuju Rimbun Tulang," tandas Saberi.

 

Pewarta: Arianto

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022