Tim pengabdian kepada masyarakat dosen yang diketuai oleh Prof Ahmad Suriansyah atau yang akrab disapa Prof Sur dengan anggota Akhmad Riandy Agusta, M.Pd., Dr. Ngadimun, MM, beserta 10 orang mahasiswa gabungan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Magister Administrasi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) membekali guru keterampilan di era revolusi industri 4.0.

"Metodenya dengan program bimbingan teknis yang ditujukan bagi guru sekolah dasar di Kota Banjarmasin guna memberikan pendalaman pengetahuan tentang berbagai keterampilan yang harus dikembangkan pada siswa sekolah dasar pada era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0," kata Prof Sur di Banjarmasin, Selasa.

Dijelaskan dia, setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif, dan mengarah pada penumbuhan seluruh indikator yang terkandung pada berbagai keterampilan yang harus dimiliki siswa.

Untuk itulah, para guru diberikan pembekalan secara klasikal disertai dengan rancangan aktivitas pembelajaran inovatif yang mengarah pada pengembangan berbagai keterampilan tersebut.
 
Prof Sur menuturkan kegiatan dirancang mulai dari pembekalan awal tentang berbagai keterampilan di era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0 beserta contoh konkret implementasinya dalam proses pembelajaran. 
 
Kegiatan berlanjut dengan memberikan sosialisasi model pembelajaran inovatif hasil penelitian pengembangan selama 2 tahun terakhir yang diberi nama GAWI SABUMI.

Nama model pembelajaran tersebut bukan sekedar nama, tetapi melingkupi seluruh sintaks pembelajaran yang terdiri dari Group, Analysis, Work Together, Inform, Solve the problem on outdoor, Actualization of solution, Battle games, Unity on role play, Manage conclusion and Invent the creation. 

Model pembelajaran ini adalah bentuk implementasi pengembangan keterampilan siswa di era revolusi industri 4.0 dalam proses pembelajaran. 

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dosen ini telah mengembangkan model pembelajaran yang diteliti substansi, kebermaknaan langkah pembelajaran, keunikan model dari model pembelajaran yang lain serta kontribusinya dalam mengembangkan berbagai keterampilan yang harus dimiliki siswa sekolah dasar di era revolusi Industri 4.0. 
 
Prof Ahmad Suriansyah saat workshop pendidikan nasional. (ANTARA/Firman)


Sementara itu, untuk mengembangkan keterampilan guru dalam merancang model pembelajaran inovatif serupa, Prof Sur dan tim melanjutkan rangkaian kegiatan dalam bentuk bimbingan teknis merancang model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik anak disekolah para guru peserta kegiatan. 

Hal ini tentu akan melahirkan berbagai model pembelajaran inovatif baru serta disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang beragam. 

Dia menjelaskan bahwa maksud kegiatan ini adalah untuk mengenalkan upaya inovatif guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa. 

Setiap siswa yang ada di dalam kelas memiliki kekhasan masing-masing yang tentunya heterogen dari sisi latar belakang sosial buadaya, ekonomi, latar belakang pendidikan orang tua, lingkungan masyarakat tempat mereka bergaul, serta lingkungan alam yang didominasi oleh lingkungan lahan basah.

Hal ini selaras dengan visi Universitas Lambung Mangkurat yakni terkemuka dan berdaya saing dalam bidang lingkungan lahan basah. 
 
Harapan kedepan guru tidak hanya merancang pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang telah ditemukan para pakar, tetapi mampu mengombinasi model yang telah ada dengan berbagai sintaks tambahan yang disesuaikan dengan karakteristik siswa di dalam kelas masing-masing. 

Hal ini akan membentuk kreativitas guru dan mendukung keberlangsungan program guru penggerak, Prof Sur menyebut guru penggerak sebagai guru Inovator, karena guru yang Inovatif sangat dibutuhkan untuk menanggulangi berbagi kebutuhan siswa di masa mendatang. 

Prof Sur bersama tim pengabdian kepada masyarakat telah menyelenggarakan kegiatan ini sejak bulan Mei 2022 hingga akhir bulan Oktober 2022. 

Rentang waktu yang tersedia dipergunakan pula untuk membimbing para guru mengemas model pembelajaran inovatif sampai dengan mengimplementasikannya didalam proses pembelajaran. 

Seluruh anggota tim memastikan para guru peserta bimbingan teknis betul-betul mengimplementasikan hasil kegiatan sampai pada penyempurnaan proses pembelajaran pada lingkup kelas masing-masing. 

Setelah dilakukan penilaian rekan sejawat bagi para guru peserta bimbingan teknis, 100 persen peserta telah memiliki keterampilan yang sangat baik dalam mengemas model pembelajaran inovatif yang diberi nama menarik sesuai dengan kekhasan berbagai keterampilan yang dikembangkan pada siswa didalam kelas.

Hasil kegiatan ini para guru telah menghasilkan model pembelajaran inovatif, yang selanjutnya disusun dalam buku panduan model pembelajaran dan telah mendapatkan Hak Cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 

Produk model pembelajaran beserta hak cipta ini menjadi penanda komitmen penuh Prof Sur  beserta tim untuk mengembangkan jiwa kreatif dan inovatif pada guru sekolah dasar, karena mereka adalah pemegang kendali lahirnya generasi penerus yang produktif di masa mendatang. 

Tidak hanya sekadar menghasilkan model pembelajaran yang memiliki hak cipta, tim pengabdian kepada masyarakat juga berkolaborasi dengan para guru untuk menghasilkan buku ajar yang kontekstual dengan kondisi masyarakat Kalimantan Selatan secara umum dan Kota Banjarmasin secara khusus dengan mengangkat kekhasan lingkungan lahan basah sebagai objek konten pembelajaran. 

Buku ajar ini selanjutnya akan diserahkan pada reviewer dari akademisi di perguruan tinggi serta dari penerbit untuk diproses pencetakannya agar dapat dipergunakan untuk poses pembelajaran disekolah dasar yang ada di Kota Banjarmasin.

Waktu yang panjang dari pengabdian kepada masyarakat ini telah dipergunakan dengan optimal hingga hasil yang diperoleh bukan hanya keterampilan bagi para guru, tetapi terdapat produk yang menggambarkan keterampilan yang dimiliki guru telah dipergunakan sesuai dengan harapan. 

Kegiatan serupa akan terus digalakkan, bukan hanya di Kota Banjarmasin namun hingga menjamah seluruh wilayah di Kalimantan Selatan. 

PGSD FKIP ULM bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat konsisten untuk mendukung pengembangan kompetensi guru yang menunjang peningkatan kualitas berpikir tingkat tinggi siswa sekolah dasar di era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0.

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022