Ketua DPP Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Rachmad Muhamadiyah mengatakan, kuota BBM solar dan pertalite bersubsidi habis pada Oktober 2022.
"Kuota solar dan pertalite bersubsidi kita usulkan ditambah, sebab jumlah kuota sekarang diperkirakan hanya sampai Oktober ini saja," ujarnya saat membuka Musyawarah Cabang VIII DPC Hiswana Migas Banjarmasin di Hotel Rattan In Banjarmasin, Selasa.
Hadir pada kegiatan itu Gubernur Kalsel Dr H Sahbirin Noor, Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor dan Ketua DPD VI Hiswana Migas Kalimantan HM Amien Santang.
Rachmad menyatakan, Hiswana Migas sudah membicarakan tambahan kuota solar dan pertalite bersubsidi tahun ini dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Untuk perubahan kuota BBM solar dan pertalite pada tahun ini, belum tahu lagi berapa," ucapnya.
Dia pun mengatakan, Hiswana Migas hanya bertugas menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan besaran dan harga yang ditetapkan pemerintah.
"Kita tidak naikkan harga atau istilahnya ambil untung untuk BBM yang bersubsidi ini," papar Rachmad.
Dari data Kementerian Keuangan RI, kuota penyaluran solar bersubsidi tahun 2022 sebesar 15,1 juta kiloliter. Sedangkan untuk pertalite bersubsidi sebesar 23,05 juta kiloliter.
Rachmad berharap dengan adanya tambahan kuota dua jenis BBM bersubsidi tersebut membuat kebutuhan di Provinsi Kalsel juga terpenuhi maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kuota solar dan pertalite bersubsidi kita usulkan ditambah, sebab jumlah kuota sekarang diperkirakan hanya sampai Oktober ini saja," ujarnya saat membuka Musyawarah Cabang VIII DPC Hiswana Migas Banjarmasin di Hotel Rattan In Banjarmasin, Selasa.
Hadir pada kegiatan itu Gubernur Kalsel Dr H Sahbirin Noor, Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor dan Ketua DPD VI Hiswana Migas Kalimantan HM Amien Santang.
Rachmad menyatakan, Hiswana Migas sudah membicarakan tambahan kuota solar dan pertalite bersubsidi tahun ini dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Untuk perubahan kuota BBM solar dan pertalite pada tahun ini, belum tahu lagi berapa," ucapnya.
Dia pun mengatakan, Hiswana Migas hanya bertugas menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan besaran dan harga yang ditetapkan pemerintah.
"Kita tidak naikkan harga atau istilahnya ambil untung untuk BBM yang bersubsidi ini," papar Rachmad.
Dari data Kementerian Keuangan RI, kuota penyaluran solar bersubsidi tahun 2022 sebesar 15,1 juta kiloliter. Sedangkan untuk pertalite bersubsidi sebesar 23,05 juta kiloliter.
Rachmad berharap dengan adanya tambahan kuota dua jenis BBM bersubsidi tersebut membuat kebutuhan di Provinsi Kalsel juga terpenuhi maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022