Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menyatakan, dua daerah di provinsinya, yakni, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Kotabaru alami inflasi tinggi di atas 5 persen.

"Padahal target inflasi dari pemerintah itukan harus di bawah 5 persen," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.

Menurut dia, Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 5,73 persen, sedangkan Kotabaru lebih tinggi lagi sebesar 7,53 persen.

Persentase angka ini, ujarnya, dari tiga sampel perhitungan inflasi di Kalsel, data Year-On-Year Banjarmasin, Tanjung dan Kotabaru, mengalami inflasi di bulan Agustus 2022.

"Sementara Kabupaten Tanjung alami inflasi lebih rendah, yakni sebesar 4,36 persen," tutur Sahbirin.

Pemerintah provinsi pun merespon data tingginya inflasi di Kota Banjarmasin dan Kotabaru untuk segera diturunkan angkanya.

Dalam rangka pengendalian inflasi gubernur dan bupati/wali kota se-Kalsel melaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama pada High Level Meeting Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendalian Inflasi di Best Western Kindai Hotel Banjarmasin pada Selasa hari ini.

Menurut Gubernur, dalam rangka perwujudan akuntabilitas pengendalian inflasi, maka segala kegiatan terkait pengendalian inflasi harus tepat sasaran dan sesuai target. 

Adapun, penyebab permasalahan inflasi di Banjarmasin dengan di Kotabaru bisa jadi tidak sama, maka treatment dalam pengendalian inflasinya juga harus berbeda, disesuaikan dengan sebab adanya inflasi itu.

Untuk itu, kata dia, dalam rangka pengendalian inflasi ini agar dilakukan empat hal, yakni, langkah pertama, Kerjasama Antar Daerah (KAD) harus dilakukan secara intensif.

Kemudian, kata dia, langkah kedua melakukan operasi pasar dalam rangka memastikan keterjangkauan harga.

Selanjutnya yang ketiga mendorong peningkatan nilai tambah di sektor pertanian dan yang keempat penyaluran subsidi sektor transportasi.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022