Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Dinas PPKBPPPA HSS terus berupaya menurunkan angka stunting pada anak.
Salah satu upaya yang patut diapresiasi adalah dengan dilaunchingnya Dapur Sehat atasi Stunting (Dashat) di Kampung Berkualitas Desa Lungau, Kecamatan Kandangan, oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK HSS, Hj Isnaniah Achmad Fikry.
"Program Dashat di Desa Lungau merupakan yang pertama di Kabupaten HSS, Lungau merupakan salah satu desa kampung Keluarga Berkualitas (KB) dari 22 kampung KB yang dibentuk di HSS," kata Kepala Dinas PPKBPPA HSS, Dian Marliana, Selasa (28/6) pagi.
Dijelaskan dia, Desa Lungau telah dicanangkan sejak 2018 lalu dan diberi nama Kampung KB Berkat Sehati, pada tahun 2021 desa ini sudah masuk klasifikasi Kampung KB Paripurna.
Baca juga: SMPN 1 Kandangan ikuti audit standarisasi SRA Kementerian PPA
Adapun Menu Dashat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang pada Desa Lungau diolah menggunakan pangan lokal setempat, karena Desa Lungau merupakan salah satu penghasil sayur-sayuran dan buah-buahan di HSS.
Bupati HSS, H Achmad Fikry, mengatakan keinginannya untuk memberikan arahan kepada semua desa, terutama kepada kepala desa yang akan dilantik untuk peduli dengan stunting.
“Stunting ini bukan hal yang kita anggap biasa, karena kita ingin menyiapkan generasi emas ke depan. Jadi dalam program 100 hari kepala desa yang baru saya harap bisa membuat program Dashat ini di semua desa,” katanya.
Ia berharap kepada semua kepala desa nantinya dapat menelaah berbagai potensi pangan lokal apa saja, yang bisa dimanfaatkan di desanya masing masing.
Diingatkan jangan beli makanan siap saji terus, sepanjang ada di sekitar agar dimanfaatkan. Pihaknya upayakan apa yang ada misal karena kurang darah, bisa memanfaatkan zat besi dari kangkung untuk jadi asupan.
Baca juga: Bupati HSS buka pelatihan manajemen dan penangangan KtP, KtA, TPPO dan KBH
Meskipun tantangan dalam penurunan angka stunting tidak mudah, namun menurut dia kata kuncinya adalah dengan mengubah perilaku atau pola hidup, sejak mulai dari calon pengantin hingga bayi dua tahun.
“Pengalaman kita menangani vaksinasi kemarin kan merupakan aplikasi dari kata kunci tersebut, yang penting kebersamaan dan kekompakan supaya kita bisa menjalankan koordinasi penurunan stunting dengan baik,” katanya.
Turut hadir, Ahli Utama dari BKKBN Pusat H. Nofrijal, Analis Kebijakan Kemendagri, Destriana Faried, perwakilan Kemendes PDT, Tri Indriani SKM, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, H. Ramlan.
Juga hadir Sekrestaris Daerah HSS, H. M. Noor, Wakil Ketua I TP PKK HSS, Srie Astuti Syamsuri Arsyad beserta pengurus, kepala perangkat daerah terkait, Camat Kandangan, Kepala Desa Lungau serta undangan lainnya.
Baca juga: SKPD HSS integrasi kegiatan dukung desa percontohan Tambingkar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Salah satu upaya yang patut diapresiasi adalah dengan dilaunchingnya Dapur Sehat atasi Stunting (Dashat) di Kampung Berkualitas Desa Lungau, Kecamatan Kandangan, oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK HSS, Hj Isnaniah Achmad Fikry.
"Program Dashat di Desa Lungau merupakan yang pertama di Kabupaten HSS, Lungau merupakan salah satu desa kampung Keluarga Berkualitas (KB) dari 22 kampung KB yang dibentuk di HSS," kata Kepala Dinas PPKBPPA HSS, Dian Marliana, Selasa (28/6) pagi.
Dijelaskan dia, Desa Lungau telah dicanangkan sejak 2018 lalu dan diberi nama Kampung KB Berkat Sehati, pada tahun 2021 desa ini sudah masuk klasifikasi Kampung KB Paripurna.
Baca juga: SMPN 1 Kandangan ikuti audit standarisasi SRA Kementerian PPA
Adapun Menu Dashat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang pada Desa Lungau diolah menggunakan pangan lokal setempat, karena Desa Lungau merupakan salah satu penghasil sayur-sayuran dan buah-buahan di HSS.
Bupati HSS, H Achmad Fikry, mengatakan keinginannya untuk memberikan arahan kepada semua desa, terutama kepada kepala desa yang akan dilantik untuk peduli dengan stunting.
“Stunting ini bukan hal yang kita anggap biasa, karena kita ingin menyiapkan generasi emas ke depan. Jadi dalam program 100 hari kepala desa yang baru saya harap bisa membuat program Dashat ini di semua desa,” katanya.
Ia berharap kepada semua kepala desa nantinya dapat menelaah berbagai potensi pangan lokal apa saja, yang bisa dimanfaatkan di desanya masing masing.
Diingatkan jangan beli makanan siap saji terus, sepanjang ada di sekitar agar dimanfaatkan. Pihaknya upayakan apa yang ada misal karena kurang darah, bisa memanfaatkan zat besi dari kangkung untuk jadi asupan.
Baca juga: Bupati HSS buka pelatihan manajemen dan penangangan KtP, KtA, TPPO dan KBH
Meskipun tantangan dalam penurunan angka stunting tidak mudah, namun menurut dia kata kuncinya adalah dengan mengubah perilaku atau pola hidup, sejak mulai dari calon pengantin hingga bayi dua tahun.
“Pengalaman kita menangani vaksinasi kemarin kan merupakan aplikasi dari kata kunci tersebut, yang penting kebersamaan dan kekompakan supaya kita bisa menjalankan koordinasi penurunan stunting dengan baik,” katanya.
Turut hadir, Ahli Utama dari BKKBN Pusat H. Nofrijal, Analis Kebijakan Kemendagri, Destriana Faried, perwakilan Kemendes PDT, Tri Indriani SKM, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, H. Ramlan.
Juga hadir Sekrestaris Daerah HSS, H. M. Noor, Wakil Ketua I TP PKK HSS, Srie Astuti Syamsuri Arsyad beserta pengurus, kepala perangkat daerah terkait, Camat Kandangan, Kepala Desa Lungau serta undangan lainnya.
Baca juga: SKPD HSS integrasi kegiatan dukung desa percontohan Tambingkar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022