SMP Negeri 1 Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS) menjadi perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mengikuti Audit Standarisasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) RI secara virtual.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kandangan Hj. Roos Anita, di Kandangan, mengatakan deklarasi sekolah ramah anak adalah bentuk pernyataan tentang kesiapan suatu instansi pendidikan menerapkan sekolah yang ramah pada anak.
"Audit Online ini dilakukan selama dua hari dimulai dari tanggal 22 – 23 Juni 2022, diikuti oleh 38 sekolah di Indonesia mulai dari PAUD, TK, SMP, MI dan SMA. Di hari ini akan dilaksanakan audit, dan pada besok harinya akan dilakukan pleno," katanya, dalam keterangan, Rabu (22/6) lalu.
Baca juga: Dinas PPKBPPPA HSS sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan
Dijelaskan dia, tujuan SRA ini adalah untuk pemenuhan hak anak sebagai seorang peserta didik, mereka mendapatkan perlindungan sekolah yang aman.
SRA memenuhi hak mereka sebagai pelajar dan juga mereka bisa mengeksplor diri, bersifat ramah kepada mereka. Di mana sekolah berupaya untuk memaksimalkan apa yang bisa dibantu untuk mengembangkan potensi dari anak tersebut.
"Alhamdulillah mudah-mudahan dengan apa yang kami lakukan persiapan selama ini dengan dibantu oleh Tim dari kabupaten akan menghasilkan SRA yang berstandarisasi Nasional,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan SRA ini dapat menjadikan SMP Negeri 1 Kandangan menjadi SRA yang berstandar Nasional.
Baca juga: Hj Isnaniah Achmad Fikry kandidat calon penerima Satyalancana Wira Karya
Menurut dia, sekolahnya bisa jadi cerminan bagi sekolah lain, bahwa seperti inilah sekolah yang mampu menghadirkan kenyamanan bagi para peserta didik yang ramah terhadap mereka, dan yang mampu memberikan fasilitas mereka mengembangkan diri.
Kepala Seksi Kualitas Hidup Anak Bidang PPPA, Dinas PPKBPPPA HSS, Abdurahman, mengatakan sangat mendukung terhadap kegiatan yang diikuti oleh SMP Negeri 1 Kandangan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
"Kami berharap kegiatan dapat berjalan dengan lancar, dan SMP Negeri 1 Kandangan bisa terakreditasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kandangan Hj. Roos Anita, di Kandangan, mengatakan deklarasi sekolah ramah anak adalah bentuk pernyataan tentang kesiapan suatu instansi pendidikan menerapkan sekolah yang ramah pada anak.
"Audit Online ini dilakukan selama dua hari dimulai dari tanggal 22 – 23 Juni 2022, diikuti oleh 38 sekolah di Indonesia mulai dari PAUD, TK, SMP, MI dan SMA. Di hari ini akan dilaksanakan audit, dan pada besok harinya akan dilakukan pleno," katanya, dalam keterangan, Rabu (22/6) lalu.
Baca juga: Dinas PPKBPPPA HSS sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan
Dijelaskan dia, tujuan SRA ini adalah untuk pemenuhan hak anak sebagai seorang peserta didik, mereka mendapatkan perlindungan sekolah yang aman.
SRA memenuhi hak mereka sebagai pelajar dan juga mereka bisa mengeksplor diri, bersifat ramah kepada mereka. Di mana sekolah berupaya untuk memaksimalkan apa yang bisa dibantu untuk mengembangkan potensi dari anak tersebut.
"Alhamdulillah mudah-mudahan dengan apa yang kami lakukan persiapan selama ini dengan dibantu oleh Tim dari kabupaten akan menghasilkan SRA yang berstandarisasi Nasional,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan SRA ini dapat menjadikan SMP Negeri 1 Kandangan menjadi SRA yang berstandar Nasional.
Baca juga: Hj Isnaniah Achmad Fikry kandidat calon penerima Satyalancana Wira Karya
Menurut dia, sekolahnya bisa jadi cerminan bagi sekolah lain, bahwa seperti inilah sekolah yang mampu menghadirkan kenyamanan bagi para peserta didik yang ramah terhadap mereka, dan yang mampu memberikan fasilitas mereka mengembangkan diri.
Kepala Seksi Kualitas Hidup Anak Bidang PPPA, Dinas PPKBPPPA HSS, Abdurahman, mengatakan sangat mendukung terhadap kegiatan yang diikuti oleh SMP Negeri 1 Kandangan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
"Kami berharap kegiatan dapat berjalan dengan lancar, dan SMP Negeri 1 Kandangan bisa terakreditasi," katanya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022