Tujuh inovasi yang digagas oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mampu memepermudah pelayanan masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan.

"Tujuh inovasi tersebut yakni  lengapi berkasmu tujuh dokumen ku terbitkan atau ""kamu jodohku"," kata Kepala Disdukcapil Tanah Bumbu Gento Hariadi di Batulicin Selasa.

Ia mengatakan, inovasi kamu jodohku ini merupakan kerjasama antara Kabupaten Tanah Bumbu dengan Kantor Kementerian Agama setempat

"Jadi apabila ada pasangan yang bharu melakukan akad nikah maka yang bersangkiutan akan mendapatkan tujuh dokumen yaitu kartu keluarga (KK) yang dipecah menjadi tiga diantaranya KK pasangan yang menikah, KK orang tua, dan KK mertua.

Ditambah lagi dua kartu yang dipecah yaitu KTP status kawin dari pasangan pengantin laki-laki dan perempuan. Sedangkan di Kemenag mendapatkan dua dokumen yakni buku nikah dan kartu nikah.

Yang kedua inovasi serahkan berkasmu di Disdukcapil tunggu dokumen di rumahmu "hati untukmu".

"Orang yang mengurus dokumen kependudukan biasanya menunggu antrian hingga berjam-jam, melalui inovasi ini yang bersangkitan tinggal datang menyerahkan berkas ke Disdukcapil, kemudian pulang kerumah," ujaranya.

Kemudian tunggu dalam satu atau dua hari petugas jasa pengantaran akan mengantar berkas ke rumah yang dituju. Penerima tidak dikenakan biaya jasa pengantaran berkas karena sudah ditanggung oleh pemerintah daerah.

Ketiga, inovasi Sikadal (Sisir Kawasan Pedalaman). Dikatakan Gento, ada beberapa lokus desa di Tanah Bumbu ini yang kurang tersentuh fasilitas sarana prasarana seperti jaringan komunikasi dan listrik. Dengan inovasi ini, petugas dukcapil menyisir kawasan pedalaman dan bermalam di lokasi tersebut.

"Untuk kelokasi pedalaman, kami naik trail karena tidak bisa dilalui roda empat. Mereka dipedalam tidak butuh dokumen, tetapi kita pemerintahlah yang butuh dokumen mereka. Maka dari itu, pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat. Kita tidak lagi menunggu masyarakat datang, tetapi kita pemerintah yang hadir," tambahnya.

Keempat, inovasi Dilan Amanah (Dukcapil Melayani Perekaman Anak Sekolah). Yaitu anak sekolah usia 16 dan 17 tahun melakukan perekaman dokumen kependudukan di sekolah. Agar pada tahun 2024 nanti, dia memiliki hak pilih pada pemilu, Dukcapil tinggal terbitkan e-KTPnya.

Kelima, inovasi Silamis (Sistem Layanan Informasi Otomatis). Yaitu chat WhatsApp auto reply atau membalas pesan wa otomatis. Agar masyarakat tidak datang bolak-balik ke Dukcapil hanya karena kurang persyaratan maka Dukcapil Tanbu luncurkan inovasi Silamis ini dengan mengetik info misalnya KIA, maka silamis ini akan menjawab secara otomatis persyaratan pembuatan KIA.

Keenam, Penggoda Mas Didi (Pengecekan Golongan Darah Di Dinas Dukcapil). Masih banyaknya jenis golongan darah yang tidak diketahui oleh penduduk maka Dukcapil memberikan kemudahan untuk tidak perlu cek ke rumah sakit atau puskesmas dengan biaya, maka Dukcapil menyediakan loket khusus pengecekan golongan darah di Dinas Dukcapil. Inovasi ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.

Ketujuh, PHP (Pemeriksaan HIV bagi Penduduk pendatang). Yaitu mencegah masuknya HIV yang dibawa pendatang. Apa bila ada pendatang dari luar Kabupaten dan Provinsi yang ingin mengurus kependudukan maka akan dicek golongan darahnya di Dukcapil.

"Kalau hasilnya ditemukan HIV maka kami akan koordinasi ke Dinkes untuk melakukan pencegahan penyebarannya," pungkas Gento.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022