Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara mewaspadai penyebaran penyakit AIDS karena dibeberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan kasus penderita AIDS terbilang cukup tinggi seperti di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotamadya Banjarmasin.


Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Masbudianto di Amuntai, Jum'at, mengatakan kekhawatiran terjadi karena bisa saja penderita HIV/AIDS yang belum terindentifikasi mengidap virus penyakit ini berpindah ke daerah lain dan menularkannya.

"Dinas Kesehatan selain melakukan Sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat, juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga yang rentan mengidap penyakit ini," ujar Masbudianto.

Masbudianto mengatakan penderita HIV sering tidak menyadari jika dirinya sudah tertulat, karena kondisi fisiknya nampak sehat sebagaimana orang lain, tapi setelah beberapa tahun kedepan baru terlihat gelaja AIDS.

Ia menambahkan, kekhawatiran disebabkan pula karena jenis penyakit HIV/AIDS hingga kini belum ditemukan obat penyembuhnya.

Kekhawatiran berbagai kalangan terhadap penyebaran HIV/AIDS semakin bertambah mengingat di Kabupaten HSU aktivitas peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang juga terbilang cukup tinggi, dimana penyebaran virus HIV juga bisa terjadi melalui pemakaian jarum suntik bersama.

Masbudianto menyatakan, sejak 2009 penderita HIV/AIDS di HSU mencapai 21 orang dan 12 orang diantaranya sudah meninggal dunia.

"Sebagian penderita ada yang pindah bermukim ke daerah lain, namun Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah tempat tujuan pasien untuk perawatan selanjutnya agar tidak menular kepada orang lain," kata Masbudianto lagi.

Ia mengatakan, penderita HIV/AIDS di Kabupaten HSU umumnya dialami kaum laki-laki, yakni dari 21 penderita yang terindentifikasi sebanyak 17 laki-laki dan 4 perempuan.

Masbudianto menghimbau kesadaran warga agar mau memeriksakan diri agar virus penyakit yang belum ditemukan obatnya ini tidak menular kepada orang lain.

"Kesadaran masyarakat diharapkan untuk memeriksakan diri kepuskesmas, khususnya bagi mereka yang rentan akibat pola hidup tidak sehat,," kata Masbudianto.

Setiap tahun, lanjutnya dari Dinkes Provinsi Kalsel juga rutin melakukan pemeriksaan ke Lembaga Pemasyarakatan di HSU untuk memeriksa jika ada napi yang mengidap AIDS.

Dikatakan, jika warga terindikasi mengidap virus HIV maka akan dirujuk berobat ke RS Anshari Saleh Banjarmasin yang merupakan satu-satunya rumah sakit di Kalsel yang bisa menangani pasien penderita HIV/AIDS.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016