Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Badan Litbang/Bappeda setempat, kembali menggelar ekspos dari peneliti yang melakukan kajian indeks livability (kelayakan hidup) warga kota setempat.

Ekspos dalam kegiatan FGD tersebut berlangsung di aula Bappeko setempat, Kamis, dan menghadirkan para peneliti yang tergabung dalam Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) dan instansi terkait yang dipimpin Ayu dari Bappeko.

Ekspos tersebut sudah berlangsung beberapa kali, ketua peneliti sendiri, Fian Farizal menjelaskan setelah memperoleh masukan dari nara sumber, Subhan Syarif, dan dari ahli UGM, dan masukan dari rapat kordinasi ini kemudian akan ada survei lapangan guna mengetahui tanggapan warga tentang kelayakan hidup.

Ada banyak kuesioner akan diketengahkan peneliti, antara lain seberapa puas terhadap pelayanan kesehatan, seberapa bersih kualitas udara di tempat tinggal, seberapa bersihkan sungai, seberapa puas dengan pelayanan pangangkutan sampah, dan lain sebagainya.

Puluhan kuisioner disiapkan untuk melakukan pertanyaan ke warga saat tim berada di lapangan, dan itu akan disimpulkan dalam kajian ini.

Kajian tersebut diperkirakan akan selesai awal Juni, dan ada kesimpulan yang menjadi rekomendasi terhadap Pemkot Banjarmasin untuk membenahi kenyamanan hidup di kota ini. Rekomendasi tersebut disampaikan dulu ke Bappeko kemudian oleh Bappeko disampaikan ke berbagai instansi jajaran Pemkot Banjarmasin.

Dalam pertemuan tersebut banyak keluar pertanyaan dan saran untuk melengkapi kajian agar tepat sasaran dan hasil memuaskan.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin inginkan sungai bisa berfungsi sebagaimana mestinya
Baca juga: Relawan BPK bagikan air bersih saat air PDAM Banjarmasin macet

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022