Anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi perhubungan, H Ardiansyah SHut mengapresiasi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) setempat atas pemeliharaan jalan menghadapi lebaran.
"Kita berharap angkutan lebaran atau para pemudik tidak ada masalah yang terlalu prinsipil mengenai jalan, karena BPJN Kalsel terus melakukan pemeliharaan, seperti perbaikan kecil-kecilan pada bagian yang tidak, ujar Ketua Fraksi PKS DPRD provinsi tersebut melalui WA-nya, Jumat (15/5/22).
Sebagai contoh jalan ke arah hulu sungai atau "Banua Anam", lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu.
Mantan Ketua DPRD "Bumi Rakat Mufakat" atau "Bumi Perjuangan Pahlawan Antaludin" HSS itu menunjuk contoh pada ruas jalan Pulau Pinang, Tapin, yang beberapa bulan lalu rusak dan banyak berlubang, kini sudah relatif mulus walau belum rehabilitasi.
BPJN Kalsel terus melakukan pembenahan dengan mengerahkan beberapa alat berat untuk perbaikan, ujar laki-laki kelahiran "Kota Dodol" Kandangan (135 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota HSS itu.
"Seperti halnya ruas jalan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola) - Margasari (tepatnya Sungai Puting), Tapin, yang sudah penyelesaian," lanjutnya.
"Ruas jalan Marabiaban - Sungai Puting Margasari sampai Kelumpang, HSS juga bisa sebagai alternatif Banjarmasin - Banua Anam Kalsel, dan dari Kalimantan Tengah (Kalteng) - Banua Anam Kalsel atau sebaliknya," tambahnya.
Bahkan menurut dia, kalau dari Banjarmasin - Banua Anam melewati Sungai Puting bisa memperpendek jarak tempuh atau lebih mempercepat perjalanan lebih kurang setengah sampai satu jam.
Ia mengatakan perjalanannya dari Kandangan, ibukota HSS ke Banjarmasin kalau lewat Sungai Puting lama cuma 2,5 jam, sedang jalan lama bisa mencapai tiga jam. Jalan lama Banjarmasi - Banua Anam tersebut melalui Kota Banjarbaru, Martapura, ibukota Kabupaten Banjar, dan Rantau, ibukota Tapin.
"Kita berharap, walau dengan pemeliharaan kecil-kecilan atau belum peningkatan/rehabilitasi total para pemudik atau angkutan lebaran dapat berjalan relatif lancar," lanjut alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru tersebut.
"Selain mematuhi aturan lalulintas dan tetap disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes), para pemudi juga memperhatikan titik-titik kemacetan sehingga perjalanan lancar," demikian Ardiansyah.
Daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong yang akses jalannya hingga Kalimantan Timur (Kaltim) serta beberapa kabupaten di pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng).
Beberapa daerah pedalaman "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) atau "Bumi Tambun Bungai" Kalteng yang akses melalui Banua Anam Kalsel yaitu Kabupaten Barito Timur (Bartim), Barito Selatan (Barsel), Barito Utara (Barut/Batara) dan Kabupaten Murung Raya (Mura).
Baca juga: Dewan Kalsel optimistis beberapa kebutuhan pokok cukup hadapi lebaran
Baca juga: Pemberdayaan masyarakat dan desa di Kalsel diharapkan meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kita berharap angkutan lebaran atau para pemudik tidak ada masalah yang terlalu prinsipil mengenai jalan, karena BPJN Kalsel terus melakukan pemeliharaan, seperti perbaikan kecil-kecilan pada bagian yang tidak, ujar Ketua Fraksi PKS DPRD provinsi tersebut melalui WA-nya, Jumat (15/5/22).
Sebagai contoh jalan ke arah hulu sungai atau "Banua Anam", lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu.
Mantan Ketua DPRD "Bumi Rakat Mufakat" atau "Bumi Perjuangan Pahlawan Antaludin" HSS itu menunjuk contoh pada ruas jalan Pulau Pinang, Tapin, yang beberapa bulan lalu rusak dan banyak berlubang, kini sudah relatif mulus walau belum rehabilitasi.
BPJN Kalsel terus melakukan pembenahan dengan mengerahkan beberapa alat berat untuk perbaikan, ujar laki-laki kelahiran "Kota Dodol" Kandangan (135 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota HSS itu.
"Seperti halnya ruas jalan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola) - Margasari (tepatnya Sungai Puting), Tapin, yang sudah penyelesaian," lanjutnya.
"Ruas jalan Marabiaban - Sungai Puting Margasari sampai Kelumpang, HSS juga bisa sebagai alternatif Banjarmasin - Banua Anam Kalsel, dan dari Kalimantan Tengah (Kalteng) - Banua Anam Kalsel atau sebaliknya," tambahnya.
Bahkan menurut dia, kalau dari Banjarmasin - Banua Anam melewati Sungai Puting bisa memperpendek jarak tempuh atau lebih mempercepat perjalanan lebih kurang setengah sampai satu jam.
Ia mengatakan perjalanannya dari Kandangan, ibukota HSS ke Banjarmasin kalau lewat Sungai Puting lama cuma 2,5 jam, sedang jalan lama bisa mencapai tiga jam. Jalan lama Banjarmasi - Banua Anam tersebut melalui Kota Banjarbaru, Martapura, ibukota Kabupaten Banjar, dan Rantau, ibukota Tapin.
"Kita berharap, walau dengan pemeliharaan kecil-kecilan atau belum peningkatan/rehabilitasi total para pemudik atau angkutan lebaran dapat berjalan relatif lancar," lanjut alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru tersebut.
"Selain mematuhi aturan lalulintas dan tetap disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes), para pemudi juga memperhatikan titik-titik kemacetan sehingga perjalanan lancar," demikian Ardiansyah.
Daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong yang akses jalannya hingga Kalimantan Timur (Kaltim) serta beberapa kabupaten di pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng).
Beberapa daerah pedalaman "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) atau "Bumi Tambun Bungai" Kalteng yang akses melalui Banua Anam Kalsel yaitu Kabupaten Barito Timur (Bartim), Barito Selatan (Barsel), Barito Utara (Barut/Batara) dan Kabupaten Murung Raya (Mura).
Baca juga: Dewan Kalsel optimistis beberapa kebutuhan pokok cukup hadapi lebaran
Baca juga: Pemberdayaan masyarakat dan desa di Kalsel diharapkan meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022