Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo optimistis beberapa kebutuhan pokok di provinsinya cukup menghadapi lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Insya Allah beberapa kebutuhan pokok di provinsi kita cukup menghadapi lebaran nanti, kecuali gula pasir," ujarnya saat menerima audiensi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin di "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel), Rabu (13/4/22).
Pernyataan wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu berdasarkan hasil monitoring Komisi II dan informasi instansi terkait.
Sebagai contoh minyak goreng (Migor) yang sempat langka hampir seantero Kalsel dan membuat sebagian masyarakat resah.
"Tetapi seiring dengan pencabutan harga eceran tertinggi (HET) oleh pemerintah, kini migor tak sulit lagi mencari/mendapatkan," ujarnya didampingi Kabag Persidangan Hukum AKD dan Layanan Aspirasi Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Muhammad Jaini MAP.
Oleh sebab itu, anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut mengimbau warga masyarakat provinsinya agar tidak perlu khawatir atau panik terhadap persediaan kebutuhan pokok.
Mengenai harga, ia mengimbau agar pedagang jangan mengambil kesempatan menaikkan harga seenaknya, tetapi secara wajar sehingga terjangkau daya beli masyarakat banyak.
"Kita juga harapkan agar pemerintah melakukan pengendalian harga, serta terus melakukan operasi pasar hingga menjelang lebaran," demikian Imam Suprastowo.
Kedatangan atau audensi Perwakilan Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat itu membicarakan/mendialogkan masalah-masalah aktual belakangan ini seperti minyak goreng.
Selain masalah bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertamax yang harganya naik dan mengenai kenaikan pajak yang berlaku sejak 1 April 2022 menjadi 11 persen bisa berdampak pada persoalan lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Insya Allah beberapa kebutuhan pokok di provinsi kita cukup menghadapi lebaran nanti, kecuali gula pasir," ujarnya saat menerima audiensi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin di "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel), Rabu (13/4/22).
Pernyataan wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu berdasarkan hasil monitoring Komisi II dan informasi instansi terkait.
Sebagai contoh minyak goreng (Migor) yang sempat langka hampir seantero Kalsel dan membuat sebagian masyarakat resah.
"Tetapi seiring dengan pencabutan harga eceran tertinggi (HET) oleh pemerintah, kini migor tak sulit lagi mencari/mendapatkan," ujarnya didampingi Kabag Persidangan Hukum AKD dan Layanan Aspirasi Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Muhammad Jaini MAP.
Oleh sebab itu, anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut mengimbau warga masyarakat provinsinya agar tidak perlu khawatir atau panik terhadap persediaan kebutuhan pokok.
Mengenai harga, ia mengimbau agar pedagang jangan mengambil kesempatan menaikkan harga seenaknya, tetapi secara wajar sehingga terjangkau daya beli masyarakat banyak.
"Kita juga harapkan agar pemerintah melakukan pengendalian harga, serta terus melakukan operasi pasar hingga menjelang lebaran," demikian Imam Suprastowo.
Kedatangan atau audensi Perwakilan Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat itu membicarakan/mendialogkan masalah-masalah aktual belakangan ini seperti minyak goreng.
Selain masalah bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertamax yang harganya naik dan mengenai kenaikan pajak yang berlaku sejak 1 April 2022 menjadi 11 persen bisa berdampak pada persoalan lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022