Pemerintah melanjutkan program normalisasi sungai Veteran di Banjarmasin Tengah, Kalimantan Setan pada tahun ini.
Menurut Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Jumat, sungai Veteran yang merupakan kanal peninggalan Belanda tersebut dilakukan pengerukan sepanjang sekitar 1 kilometer.
"Pengerukan sungai ini dilakukan pemerintah pusat melalui balai sungai," ujarnya.
Menurut dia, setelah sungai itu dikeruk lumpurnya, maka proyek selanjutnya dilakukan pengerjaan lanjutan penyiringan.
"Ini juga dibantu dana pusat," ungkap Ibnu Sina.
Setelah dilakukan semua itu, lanjut dia, baru bisa dilihat bagaimana desain sungai yang pernah mati suri puluhan tahun karena tertutup bangunan tersebut.
Menurut Ibnu Sina, ada dua konsep normalisasi sungai Veteran yang panjang sekitar 3,5 kilometer tersebut, berada di tengah Kota Banjarmasin.
Konsep pertama yang dirancang pada 2016 lalu, dikenal konsep kepala naga, yakni, bagian kepala berada di ujung sungai ke muara sungai Martapura samping Kelenteng Suci Nurani berdiri sejak tahun 1898.
"Ekornya itu hingga Sungai Lulut di Banjarmasin Timur atau sekitar 3,5 kilometer," ucapnya.
"Sepanjang sungai itu temanya masing-masing, ada alkurturasi budaya teonghua dan melayu, replika jembatan legendaris di Banjarmasin dan lainnya," kata Ibnu Sina.
Konsep kedua adalah sungai dengan gaya Venesia Timur, meskipun desainnya belum sempurna, tapi sudah pihaknya sampaikan pula ke pemerintah pusat.
"Yang pasti normalisasi sungai Veteran ini harus dilakukan dengan baik, bisa sebagai penanggulangan kanal banjir, selain cita-cita untuk bagian pariwisata," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Menurut Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Jumat, sungai Veteran yang merupakan kanal peninggalan Belanda tersebut dilakukan pengerukan sepanjang sekitar 1 kilometer.
"Pengerukan sungai ini dilakukan pemerintah pusat melalui balai sungai," ujarnya.
Menurut dia, setelah sungai itu dikeruk lumpurnya, maka proyek selanjutnya dilakukan pengerjaan lanjutan penyiringan.
"Ini juga dibantu dana pusat," ungkap Ibnu Sina.
Setelah dilakukan semua itu, lanjut dia, baru bisa dilihat bagaimana desain sungai yang pernah mati suri puluhan tahun karena tertutup bangunan tersebut.
Menurut Ibnu Sina, ada dua konsep normalisasi sungai Veteran yang panjang sekitar 3,5 kilometer tersebut, berada di tengah Kota Banjarmasin.
Konsep pertama yang dirancang pada 2016 lalu, dikenal konsep kepala naga, yakni, bagian kepala berada di ujung sungai ke muara sungai Martapura samping Kelenteng Suci Nurani berdiri sejak tahun 1898.
"Ekornya itu hingga Sungai Lulut di Banjarmasin Timur atau sekitar 3,5 kilometer," ucapnya.
"Sepanjang sungai itu temanya masing-masing, ada alkurturasi budaya teonghua dan melayu, replika jembatan legendaris di Banjarmasin dan lainnya," kata Ibnu Sina.
Konsep kedua adalah sungai dengan gaya Venesia Timur, meskipun desainnya belum sempurna, tapi sudah pihaknya sampaikan pula ke pemerintah pusat.
"Yang pasti normalisasi sungai Veteran ini harus dilakukan dengan baik, bisa sebagai penanggulangan kanal banjir, selain cita-cita untuk bagian pariwisata," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022