Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan kini mengembangkan KLinik Pratama Lambung Mangkurat Medical Center (LMMC) untuk menjadi rumah sakit sebagai unit usaha potensial dalam pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
"LMMC kini ditempatkan di gedung eks rektorat di depan kampus Banjarmasin, bangunannya sedang direnovasi sebagai cikal bakal rumah sakit kedepannya," kata Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan ULM Dr Achmad Syamsu Hidayat di Banjarmasin, Selasa.
Dijelaskan dia, keputusan merintis pembangunan rumah sakit tersebut setelah pihaknya mendapatkan masukan dari hasil studi banding ke beberapa perguruan tinggi di Malang, Jawa Timur yang telah lama berpengalaman dalam penerapan BLU yaitu Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang.
Pada prinsipnya, ungkap Syamsu, perguruan tinggi negeri yang berstatus BLU harus bisa mengembangkan unit usaha sebagai sumber pemasukan tanpa harus menaikkan uang kuliah mahasiswa.
Untuk itulah, rumah sakit dinilai sangatlah potensial karena layanan kesehatan terus diperlukan masyarakat. Di samping bisnis, kegiatan akademik juga bisa disinergikan sebagai tempat praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi termasuk jurusan lain yang terkait seluruh sektor pelayanan di rumah sakit.
Selain rumah sakit, Syamsu menyebut sejumlah aset lainnya juga bakal dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendapatkan pemasukan. Salah satunya gedung serba guna (GSG) di kampus Banjarbaru yang telah rampung direnovasi.
Lokasi yang strategis dengan bangunan besar di areal luas termasuk lahan parkirnya, maka GSG ULM bisa disewa masyarakat untuk berbagai kegiatan seperti resepsi perkawinan dan sebagainya.
Setelah resmi menyandang status PTN satker BLU dari sebelumnya PTN satker PNBP sejak 10 Maret 2022, ULM sebagai PTN terbaik di pulau Kalimantan terakreditasi A terus berbebah.
Syamsu sebagai Ketua Tim Pengusulan BLU ULM di bawah arahan Rektor ULM Prof Sutarto Hadi kini menyusun sejumlah aturan termasuk rencana bisnis anggaran hingga standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan keuangan.
Dia berharap jalan panjang menuju BLU yang tahun ini akhirnya diraih dapat memberikan kebaikan dalam hal peningkatan kinerja layanan di ULM sekaligus meningkatkan kesejahteraan baik dosen maupun tenaga kependidikan.
Diketahui perubahan menjadi BLU berdampak positif bagi kemajuan universitas melalui fleksibilitas penggunaan anggaran.
Syamsu menyebut simpanan ULM yang ditaksir lebih dari Rp500 miliar di kas negara bisa dimanfaatkan mendukung gerak laju pembangunan kampus yang berlokasi di kota Banjarmasin dan kota Banjarbaru itu.
ULM memperoleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di atas Rp250 miliar pertahunnya. Setiap tahunnya, penerimaan ULM yang memiliki lebih dari 30 ribu mahasiswa selalu lebih tinggi dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran). Jika satker PNBP maka ULM selama ini tidak bisa menggunakan penerimaan tersebut melebihi DIPA yang telah ditetapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"LMMC kini ditempatkan di gedung eks rektorat di depan kampus Banjarmasin, bangunannya sedang direnovasi sebagai cikal bakal rumah sakit kedepannya," kata Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan ULM Dr Achmad Syamsu Hidayat di Banjarmasin, Selasa.
Dijelaskan dia, keputusan merintis pembangunan rumah sakit tersebut setelah pihaknya mendapatkan masukan dari hasil studi banding ke beberapa perguruan tinggi di Malang, Jawa Timur yang telah lama berpengalaman dalam penerapan BLU yaitu Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang.
Pada prinsipnya, ungkap Syamsu, perguruan tinggi negeri yang berstatus BLU harus bisa mengembangkan unit usaha sebagai sumber pemasukan tanpa harus menaikkan uang kuliah mahasiswa.
Untuk itulah, rumah sakit dinilai sangatlah potensial karena layanan kesehatan terus diperlukan masyarakat. Di samping bisnis, kegiatan akademik juga bisa disinergikan sebagai tempat praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi termasuk jurusan lain yang terkait seluruh sektor pelayanan di rumah sakit.
Selain rumah sakit, Syamsu menyebut sejumlah aset lainnya juga bakal dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendapatkan pemasukan. Salah satunya gedung serba guna (GSG) di kampus Banjarbaru yang telah rampung direnovasi.
Lokasi yang strategis dengan bangunan besar di areal luas termasuk lahan parkirnya, maka GSG ULM bisa disewa masyarakat untuk berbagai kegiatan seperti resepsi perkawinan dan sebagainya.
Setelah resmi menyandang status PTN satker BLU dari sebelumnya PTN satker PNBP sejak 10 Maret 2022, ULM sebagai PTN terbaik di pulau Kalimantan terakreditasi A terus berbebah.
Syamsu sebagai Ketua Tim Pengusulan BLU ULM di bawah arahan Rektor ULM Prof Sutarto Hadi kini menyusun sejumlah aturan termasuk rencana bisnis anggaran hingga standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan keuangan.
Dia berharap jalan panjang menuju BLU yang tahun ini akhirnya diraih dapat memberikan kebaikan dalam hal peningkatan kinerja layanan di ULM sekaligus meningkatkan kesejahteraan baik dosen maupun tenaga kependidikan.
Diketahui perubahan menjadi BLU berdampak positif bagi kemajuan universitas melalui fleksibilitas penggunaan anggaran.
Syamsu menyebut simpanan ULM yang ditaksir lebih dari Rp500 miliar di kas negara bisa dimanfaatkan mendukung gerak laju pembangunan kampus yang berlokasi di kota Banjarmasin dan kota Banjarbaru itu.
ULM memperoleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di atas Rp250 miliar pertahunnya. Setiap tahunnya, penerimaan ULM yang memiliki lebih dari 30 ribu mahasiswa selalu lebih tinggi dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran). Jika satker PNBP maka ULM selama ini tidak bisa menggunakan penerimaan tersebut melebihi DIPA yang telah ditetapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022