Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan kembali melaksanakan bimbingan teknis Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (Sister) kepada asesor atau penilai dosen dan kepada dosen di Wilayah Kalimantan yang dilaksanakan selama dua hari.
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Dr Muhammad Akbar didampingi oleh Kepala Bagian Umum Rinawati Agustini saat membuka pelaksanaan sosialisasi Sister khusus asesor pada Selasa (15/3/2022) mengatakan, Bimtek Sister merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa di PTS Kalimantan.
Dr Akbar berharap acara yang diselenggarakan secara langsung maupun virtual tersebut, akan membantu meringankan beban para dosen untuk mempertanggungjawabkan setiap beban kerjanya melalui aplikasi yang telah disiapkan.
"Melalui program ini, kini seluruh informasi terkait kinerja dosen dan PTS sudah akan langsung terintegrasi," katanya.
Melalui aplikasi ini, memungkinkan setiap layanan saling terhubung sehingga akses portofolio dosen, data-data formal seperti aktivitas dosen, riwayat pengajaran, dan lainnya sudah terkoneksi.
Hal tersebut, kata dia, juga menjawab keluhan para dosen yang waktunya banyak tersita akibat banyaknya aplikasi yang dikembangkan.
"Sebelumnya, banyak dosen yang waktunya tersita karena harus mengisi banyak aplikasi, sehingga mengganggu penyiapan materi pengajaran dan akibatnya proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal," katanya.
Melalui pangkalan data ini, diharapkan seluruh keluhan dosen dan pihak terkait lainnya, sudah bisa terjawab.
Pada kesempatan tersebut, Dr Akbar juga menyampaikan selamat kepada para peserta tes asesor yang telah lulus.
"Salah satu yang menjadi kendala bagi peserta yang belum lulus, karena belum maksimalnya penguasaan teknologi," katanya.
Acara Bimtek yang diikuti oleh 50 asesor dari berbagai daerah di Kalimantan tersebut, diantaranya menghadirkan nara sumber Mudhari.
Menurut dia, salah satu alasan kenapa masih banyak peserta tes asesor yang belum lulus, karena lemahnya saluran internet.
"Banyak peserta yang keluar masuk link zoom karena jaringan internetnya yang kurang kuat, sehingga proses pelaksanaan tesnya terganggu," katanya.
Sister Dosen
Setelah pelaksanaan Bimtek Sister khusus asesor, Rabu (16/3/2022) kegiatan dilanjutkan dengan Bimtek Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi khusus dosen Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, yang dilakasanakan secara daring dan luring dengan total peserta 199 orang.
Ketua Panitia Bimtek Ida Adhayati mengatakan, acara tersebut dilaksankan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dalam pengisian beban kerja dosen pada aplikasi dosen.
Pada bimtek pengisian dan penilaian BKD berbasis sister yang diikuti oleh sekitar 35 peserta yang hadir secara luring asal Kalimantan Selatan dan 164 peserta daring dari Kalimantan Timur, diharapkan akan memudahkan kinerja para dosen.
Menurut dia, berdasarkan undang-undang pendidikan nomer 72, guru dan dosen memiliki beban kerja yang harus dituntaskan.
Beban kerja dosen antara lain, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, evaluasi, membimbing dan melatih mahasiswa, pengabdian masyarakat dan tugas tambahan lainnya.
Melalui program sister tersebut, diharapkan seluruh kegiatan tersebut akan mudah terdata secara integrasi, sehingga akhirnya memudahkan kerja dosen serta meningkatkan kualitas dosen dalam pembelajaran dan mencapai kredit kinerja.
Sebelumnya, acara tersebut dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar secara virtual, sesaat sebelum beliau menerima tamu dari tim KPK, yang melakukan koordinasi terkait pembelajaran pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Dr Muhammad Akbar didampingi oleh Kepala Bagian Umum Rinawati Agustini saat membuka pelaksanaan sosialisasi Sister khusus asesor pada Selasa (15/3/2022) mengatakan, Bimtek Sister merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa di PTS Kalimantan.
Dr Akbar berharap acara yang diselenggarakan secara langsung maupun virtual tersebut, akan membantu meringankan beban para dosen untuk mempertanggungjawabkan setiap beban kerjanya melalui aplikasi yang telah disiapkan.
"Melalui program ini, kini seluruh informasi terkait kinerja dosen dan PTS sudah akan langsung terintegrasi," katanya.
Melalui aplikasi ini, memungkinkan setiap layanan saling terhubung sehingga akses portofolio dosen, data-data formal seperti aktivitas dosen, riwayat pengajaran, dan lainnya sudah terkoneksi.
Hal tersebut, kata dia, juga menjawab keluhan para dosen yang waktunya banyak tersita akibat banyaknya aplikasi yang dikembangkan.
"Sebelumnya, banyak dosen yang waktunya tersita karena harus mengisi banyak aplikasi, sehingga mengganggu penyiapan materi pengajaran dan akibatnya proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal," katanya.
Melalui pangkalan data ini, diharapkan seluruh keluhan dosen dan pihak terkait lainnya, sudah bisa terjawab.
Pada kesempatan tersebut, Dr Akbar juga menyampaikan selamat kepada para peserta tes asesor yang telah lulus.
"Salah satu yang menjadi kendala bagi peserta yang belum lulus, karena belum maksimalnya penguasaan teknologi," katanya.
Acara Bimtek yang diikuti oleh 50 asesor dari berbagai daerah di Kalimantan tersebut, diantaranya menghadirkan nara sumber Mudhari.
Menurut dia, salah satu alasan kenapa masih banyak peserta tes asesor yang belum lulus, karena lemahnya saluran internet.
"Banyak peserta yang keluar masuk link zoom karena jaringan internetnya yang kurang kuat, sehingga proses pelaksanaan tesnya terganggu," katanya.
Sister Dosen
Setelah pelaksanaan Bimtek Sister khusus asesor, Rabu (16/3/2022) kegiatan dilanjutkan dengan Bimtek Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi khusus dosen Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, yang dilakasanakan secara daring dan luring dengan total peserta 199 orang.
Ketua Panitia Bimtek Ida Adhayati mengatakan, acara tersebut dilaksankan sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dalam pengisian beban kerja dosen pada aplikasi dosen.
Pada bimtek pengisian dan penilaian BKD berbasis sister yang diikuti oleh sekitar 35 peserta yang hadir secara luring asal Kalimantan Selatan dan 164 peserta daring dari Kalimantan Timur, diharapkan akan memudahkan kinerja para dosen.
Menurut dia, berdasarkan undang-undang pendidikan nomer 72, guru dan dosen memiliki beban kerja yang harus dituntaskan.
Beban kerja dosen antara lain, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, evaluasi, membimbing dan melatih mahasiswa, pengabdian masyarakat dan tugas tambahan lainnya.
Melalui program sister tersebut, diharapkan seluruh kegiatan tersebut akan mudah terdata secara integrasi, sehingga akhirnya memudahkan kerja dosen serta meningkatkan kualitas dosen dalam pembelajaran dan mencapai kredit kinerja.
Sebelumnya, acara tersebut dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XI Dr Muhammad Akbar secara virtual, sesaat sebelum beliau menerima tamu dari tim KPK, yang melakukan koordinasi terkait pembelajaran pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022