Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS berharap dengan hadirnya aplikasi Siswakeudes dari Inspektorat Batola, maka keuangan desa bisa semakin terawasi.
"Ini merupakan upaya nyata kita dalam pengawasan penyaluran dan penggunaan dana desa," kata Bupati Batola Hj Noormiliyani AS saat me-launching atau meluncurkan Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswakeudes), Selasa (8/3).
Dengan hadirnya aplikasi ini, lanjut bupati, maka tindak pidana korupsi dapat dicegah, sehingga menjamin dana desa akan terasa manfaatnya bagi masyarakat.
Sementara, Inpektur Batola Ismed Zulfikar mengutarakan, aplikasi ini merupakan tindaklanjut Peraturan Dalam Negeri Nomor : 72 Tahun 2020 tentang Pengawasan dan Pengelolaan Keuangan Desa.
"Melalui aplikasi ini kita bisa monitoring desa mana saja yang belum melakukan posting data secara online. Selain itu, bisa melakukan penilaian resiko desa-desa secara keseluruhan," ucapnya.
Dia menambahkan, yang menjadi manfaat dalam penerapan Aplikasi Siswaskeudes ini diantaranya, dalam menentukan desa prioritas untuk dilakukan audit analisis risiko.
Manfaat lainnya, lanjutnya, berguna dalam merumuskan peta permasalahan sebagai dasar tindakan selanjutnya, waktu audit dan pendokumentasian proses dan hasil pengawasan lebih tertib dan .
Disamping itu, terang dia, berguna menghemat waktu pengawasan dan menambah luasan jangkauan pengawasan desa, serta mempersingkat tatakelola keuangan dan proses pemeriksaan maupun penentuan resiko pertanggungjawaban.
Sementara, Kepala BKPP Perwakilan Kalsel Rudy Harahap mengatakan, saat ini adalah era Internet of things.
Rudy menilai, hadirnya Siswakeudes sudah sangat relevan dan penting dilakukan sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini.
Dia mengapresiasi inovasi yang dilakukan, mengingat baru Batola yang menerapkan sistem pengawasan keuangan desa semacam ini.
"Saya sangat senang adanya inovasi semacam ini, nantinya auditor dari Batola akan kami minta menjadi narasumber di BKPP terkainlt aplikasi ini," pungkasnya.
Dia juga berharap, aplikasi tersebut bisa diterapkan pada skala provinsi dengan bekerjasama dengan polda dan kejaksaan.
"Ke depannya Siswakeudes ini bisa menjadi early warning system dalam pengawasan keuangan desa,"tandasnya.
Acara tersehut juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) H Zulkipli Yadi Noor, Kepala Inspektorat H Ismed Zulfikar, Kajari Eben Neser Silalahi, Kapolres AKBP Lalu Moh Syahir Arif, para camat, Ketua APDESI dan perwakilan kades.
Sedangkan keikutsertaan perwakilan BKPP Kalsel pada acara tersebut melalui sambungan zoom metting.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Ini merupakan upaya nyata kita dalam pengawasan penyaluran dan penggunaan dana desa," kata Bupati Batola Hj Noormiliyani AS saat me-launching atau meluncurkan Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswakeudes), Selasa (8/3).
Dengan hadirnya aplikasi ini, lanjut bupati, maka tindak pidana korupsi dapat dicegah, sehingga menjamin dana desa akan terasa manfaatnya bagi masyarakat.
Sementara, Inpektur Batola Ismed Zulfikar mengutarakan, aplikasi ini merupakan tindaklanjut Peraturan Dalam Negeri Nomor : 72 Tahun 2020 tentang Pengawasan dan Pengelolaan Keuangan Desa.
"Melalui aplikasi ini kita bisa monitoring desa mana saja yang belum melakukan posting data secara online. Selain itu, bisa melakukan penilaian resiko desa-desa secara keseluruhan," ucapnya.
Dia menambahkan, yang menjadi manfaat dalam penerapan Aplikasi Siswaskeudes ini diantaranya, dalam menentukan desa prioritas untuk dilakukan audit analisis risiko.
Manfaat lainnya, lanjutnya, berguna dalam merumuskan peta permasalahan sebagai dasar tindakan selanjutnya, waktu audit dan pendokumentasian proses dan hasil pengawasan lebih tertib dan .
Disamping itu, terang dia, berguna menghemat waktu pengawasan dan menambah luasan jangkauan pengawasan desa, serta mempersingkat tatakelola keuangan dan proses pemeriksaan maupun penentuan resiko pertanggungjawaban.
Sementara, Kepala BKPP Perwakilan Kalsel Rudy Harahap mengatakan, saat ini adalah era Internet of things.
Rudy menilai, hadirnya Siswakeudes sudah sangat relevan dan penting dilakukan sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini.
Dia mengapresiasi inovasi yang dilakukan, mengingat baru Batola yang menerapkan sistem pengawasan keuangan desa semacam ini.
"Saya sangat senang adanya inovasi semacam ini, nantinya auditor dari Batola akan kami minta menjadi narasumber di BKPP terkainlt aplikasi ini," pungkasnya.
Dia juga berharap, aplikasi tersebut bisa diterapkan pada skala provinsi dengan bekerjasama dengan polda dan kejaksaan.
"Ke depannya Siswakeudes ini bisa menjadi early warning system dalam pengawasan keuangan desa,"tandasnya.
Acara tersehut juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) H Zulkipli Yadi Noor, Kepala Inspektorat H Ismed Zulfikar, Kajari Eben Neser Silalahi, Kapolres AKBP Lalu Moh Syahir Arif, para camat, Ketua APDESI dan perwakilan kades.
Sedangkan keikutsertaan perwakilan BKPP Kalsel pada acara tersebut melalui sambungan zoom metting.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022