Dinas Kesehatan Tanah Laut menggelar sunatan gratis pada rangkaian Manunggal Tuntung Pandang (MTP), di Desa Takisung, Kecamatan Takisung Jumat (4/3).
Midhan, salah satu warga RT05 Desa Takisung mengaku, sebagai orangtua sangat terbantu dengan pelayanan sunat gratis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut melalui Dinas Kesehatan.
"Pelayanan seperti ini sangat bagus, karena meringankan orangtua, khususnya yang tidak mampu, sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk sunatan anak. Semoga kedepannya pelayanan seperti ini dapat terus dilaksanakan," kata Midhan.
Terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Premier dan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanah Laut Hj Endang Indri Winarti mengungkapkan, pelayanan sunat gratis diberikan untuk meringankan beban masyarakat dan target pelayanan kali ini adalah minimal berusia enam tahun.
"Masyarakat sangat senang sekali karena terbantu, sebab tidak mengeluarkan biaya sunat. Sebenarnya banyak sekali mau ikut sunat, tetapi dalam situasi pandemi kita membatasi cukup 10 orang anak saja, namun hari ini yang terdaftar 20 orang anak," kata Endang.
Hj Endang Indri Winarti berharap, kedepannya peralatan sunat tidak manual lagi, seperti menggunakan alat laser, sehingga mampu mengefisienkan waktu dan biaya perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Midhan, salah satu warga RT05 Desa Takisung mengaku, sebagai orangtua sangat terbantu dengan pelayanan sunat gratis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut melalui Dinas Kesehatan.
"Pelayanan seperti ini sangat bagus, karena meringankan orangtua, khususnya yang tidak mampu, sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk sunatan anak. Semoga kedepannya pelayanan seperti ini dapat terus dilaksanakan," kata Midhan.
Terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Premier dan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanah Laut Hj Endang Indri Winarti mengungkapkan, pelayanan sunat gratis diberikan untuk meringankan beban masyarakat dan target pelayanan kali ini adalah minimal berusia enam tahun.
"Masyarakat sangat senang sekali karena terbantu, sebab tidak mengeluarkan biaya sunat. Sebenarnya banyak sekali mau ikut sunat, tetapi dalam situasi pandemi kita membatasi cukup 10 orang anak saja, namun hari ini yang terdaftar 20 orang anak," kata Endang.
Hj Endang Indri Winarti berharap, kedepannya peralatan sunat tidak manual lagi, seperti menggunakan alat laser, sehingga mampu mengefisienkan waktu dan biaya perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022