Kepala Kejaksaan (Kajari) Negeri Hulu Sungai Tengah (HST) Trimo pindah tugas sebagai Kepala Kejari Sumenep, Jawa Timur.
"Saya dipercaya dan mendapatkan amanah bertugas sebagai Kepala Kejari Sumenep, Jawa Timur," katanya saat silaturahmi dengan pengurus PWI HST, Rabu (23/2) di ruangannya.
Pria kelahiran 1969 itu mengatakan, jabatannya akan digantikan oleh Faisal Banu yang sebelumnya bertugas Menkopolhukam RI.
"Saya bertugas selama dua tahun lebih di Kabupaten HST, banyak sekali kesan baik yang saya dapatkan, terutama warganya sangat ramah, santun dan agamis," kata pria asli kelahiran Ponorogo itu.
Trimo yang sudah 12 kali pindah tugas itu juga menyampaikan, penegakan hukum di HST jalan dan koordinasi dengan semua unsur masyarakat juga mudah.
"Selama bertugas di HST ini, kasus dana desa yang paling menarik saya tangani dan awal Tahun 2022 ini juga sudah ada tiga kasus yang masuk," katanya.
Ia juga meminta kepada jajarannya agar meneruskan pembentukan Satgas Mafia Tanah. "Karena Mafia Tanah ini merugikan negara dan warga, kita juga akan buka hotline jadi warga bisa melapor dan kita akan turut memantau aset-aset pemerintah," tutupnya.
Baca juga: Kejaksaan HST dan BPJS Rakor pengawasan
Baca juga: Kejari HST selesaikan kasus KDART melalui restorative justice
Baca juga: Kasus PDAM HST sudah inkrah, Jaksa kembalikan uang titipan para terpidana
Baca juga: Kejari HST nyatakan telah selamatkan uang dan aset negara mencapai empat miliar lebih
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Saya dipercaya dan mendapatkan amanah bertugas sebagai Kepala Kejari Sumenep, Jawa Timur," katanya saat silaturahmi dengan pengurus PWI HST, Rabu (23/2) di ruangannya.
Pria kelahiran 1969 itu mengatakan, jabatannya akan digantikan oleh Faisal Banu yang sebelumnya bertugas Menkopolhukam RI.
"Saya bertugas selama dua tahun lebih di Kabupaten HST, banyak sekali kesan baik yang saya dapatkan, terutama warganya sangat ramah, santun dan agamis," kata pria asli kelahiran Ponorogo itu.
Trimo yang sudah 12 kali pindah tugas itu juga menyampaikan, penegakan hukum di HST jalan dan koordinasi dengan semua unsur masyarakat juga mudah.
"Selama bertugas di HST ini, kasus dana desa yang paling menarik saya tangani dan awal Tahun 2022 ini juga sudah ada tiga kasus yang masuk," katanya.
Ia juga meminta kepada jajarannya agar meneruskan pembentukan Satgas Mafia Tanah. "Karena Mafia Tanah ini merugikan negara dan warga, kita juga akan buka hotline jadi warga bisa melapor dan kita akan turut memantau aset-aset pemerintah," tutupnya.
Baca juga: Kejaksaan HST dan BPJS Rakor pengawasan
Baca juga: Kejari HST selesaikan kasus KDART melalui restorative justice
Baca juga: Kasus PDAM HST sudah inkrah, Jaksa kembalikan uang titipan para terpidana
Baca juga: Kejari HST nyatakan telah selamatkan uang dan aset negara mencapai empat miliar lebih
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022