Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia atau HNSI Kalimantan Selatan (Kalsel) akan bicarakan solusi permasalahan nelayan dengan sesama organisasinya di Jawa Tengah (Jateng).
Ketua HNSI Kalsel Ir Hj Suriatinah menyatakan itu saat berada di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar tingkat provinsi tersebut - Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, malam Senin.
Mantan Kepala Dinas Perikanan Kalsel itu menyatakan prihatin atas kejadian selama ini, perselisihan antara nelayan provinsinya dengan luar daerah seperti Jateng.
"Semestinya perseteruan antara nelayan provinsi kita seperti yang sering kejadian di perairan Kotabaru dengan nelayan luar daerah tidak perlu terjadi jika ada komunikasi yang baik dan saling menghargai kewilayahan," ujarnya.
Mantan bintang film sinetron TVRi itu mengaku, memang nelayan Kalsel masih kalah canggih peralatan dibandingkan dengan luar daerah seperti dari Pulau Jawa.
Sebagai contoh kapal motor nelayan Kalsel kebanyakan cuma bobot mati 15 Gross Tonage (GT) sedangkan luar daerah seperti Jateng mereka 30 GT.
"Dengan 30 GT itu tingkat jelajah bisa lebih jauh dibandingkan dengan cuma 15 GT," tuturnya menjawab Antara Kalsel.
"Oleh karena itu, yang jadi pemikiran kita bagaimana cara meningakat sarana dan prasarana nelayan untuk bisa melaut lebih jauh dan hasil tangkapan yang lebih banyak," demikian Suriatinah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Ketua HNSI Kalsel Ir Hj Suriatinah menyatakan itu saat berada di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar tingkat provinsi tersebut - Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, malam Senin.
Mantan Kepala Dinas Perikanan Kalsel itu menyatakan prihatin atas kejadian selama ini, perselisihan antara nelayan provinsinya dengan luar daerah seperti Jateng.
"Semestinya perseteruan antara nelayan provinsi kita seperti yang sering kejadian di perairan Kotabaru dengan nelayan luar daerah tidak perlu terjadi jika ada komunikasi yang baik dan saling menghargai kewilayahan," ujarnya.
Mantan bintang film sinetron TVRi itu mengaku, memang nelayan Kalsel masih kalah canggih peralatan dibandingkan dengan luar daerah seperti dari Pulau Jawa.
Sebagai contoh kapal motor nelayan Kalsel kebanyakan cuma bobot mati 15 Gross Tonage (GT) sedangkan luar daerah seperti Jateng mereka 30 GT.
"Dengan 30 GT itu tingkat jelajah bisa lebih jauh dibandingkan dengan cuma 15 GT," tuturnya menjawab Antara Kalsel.
"Oleh karena itu, yang jadi pemikiran kita bagaimana cara meningakat sarana dan prasarana nelayan untuk bisa melaut lebih jauh dan hasil tangkapan yang lebih banyak," demikian Suriatinah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022