Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Athaillah Hasbi SH mengharapkan, agar Kepala Desa (Kades) dan jajarannya jeli melihat potensi desa.
Harapan itu saat sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kalsel Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang diterima melalui WA-nya, Kamis (27/1/22) malam.
Anggota DPRD Kalsel dari Partai Golkar itu melakukan sosialisasi Perda (Sosper) tersebut di Desa Teras Padang Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kamis (27/1/22).
Kades dan jajarannya harus jeli dalam menangkap peluang dan menggali potensi yang desanya miliki," tegas wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan HST itu
"Menjadi seorang Kepala Desa harus mau terus belajar, serta paham akan potensi desanya untuk bisa diangkat. Agar desanya semakin berkembang maju dan kuat," ujarnya.
Menurut dia, dengan menggali potensi yang ada di desa, tentunya akan berdampak sangat besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
"Apalagi potensi tersebut bisa berkembang menjadi usaha bersama yang menjanjikan," lanjut laki-laki kelahiran Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota HST.
Sebagai contoh bidang peternakan sapi dan pemeliharaan ayam potong, disamping dagingnya, kotoran ternak tersebut juga bisa jadi pupuk untuk perkebunan sayur dan pertanian lainnya.
"Untuk menggali potensi tersebut, masyarakat harus dibekali pelatihan, agar mereka memiliki pengetahuan dan juga selalu dilakukan pembinaan dalam pengelolaan dan pemasaran," demikian Athaillah Hasbi.
Sementara itu Muhammad Aini, narasumber dalam Sosper tersebut mengatakan pemerintah telah menetapkan desa sebagai fokus pembangunan.
"Hal itu diperkuat dengan diberikannya alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun," ujarnya.
Oleh karena itu, setiap Kepala Desa harus paham pengelolaan ADD dan DD sesuai peraturan perundang-undangan dalam perundang-undangan.
“Setiap Kepala Desa harus punya prinsip kehati-hatian dalam bekerja. Update aturan serta memiliki komitmen untuk taat pada aturan itu sendiri. Sehingga masyarakat desa juga merasakan pengaruh dari adanya dana tersebut,” ujar Aini
Narasumber lainnya Taufik Rahman mengatakan mengingat ke depannya Kalsel, dan juga "Bumi Murakata" HST sebagai daerah yang bertetanggaan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru, maka masyarakatnya harus siap untuk mengantisipasi derasnya arus perubahan sosial, ekonomi dan budaya dengan cara menguatkan ketersediaan sumber pangan, sandang dan papan.
"Dengan demikian masyarakat tidak tersisihkan dalam perkembangan peradaban baru," katanya.
Kepala Desa Taras Padang Muhammad Rifansyah yang baru dilantik menyambut baik dan berterimakasih atas terlaksananya kegiatan Sosper tersebut di desanya.
Dalam kegiatan Sosper tersebut juga hadiri Babinsa Serma Haris Fadillah serta tokoh masyarakat dan pemuda Desa Taras Padang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Harapan itu saat sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kalsel Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang diterima melalui WA-nya, Kamis (27/1/22) malam.
Anggota DPRD Kalsel dari Partai Golkar itu melakukan sosialisasi Perda (Sosper) tersebut di Desa Teras Padang Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kamis (27/1/22).
Kades dan jajarannya harus jeli dalam menangkap peluang dan menggali potensi yang desanya miliki," tegas wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan HST itu
"Menjadi seorang Kepala Desa harus mau terus belajar, serta paham akan potensi desanya untuk bisa diangkat. Agar desanya semakin berkembang maju dan kuat," ujarnya.
Menurut dia, dengan menggali potensi yang ada di desa, tentunya akan berdampak sangat besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
"Apalagi potensi tersebut bisa berkembang menjadi usaha bersama yang menjanjikan," lanjut laki-laki kelahiran Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota HST.
Sebagai contoh bidang peternakan sapi dan pemeliharaan ayam potong, disamping dagingnya, kotoran ternak tersebut juga bisa jadi pupuk untuk perkebunan sayur dan pertanian lainnya.
"Untuk menggali potensi tersebut, masyarakat harus dibekali pelatihan, agar mereka memiliki pengetahuan dan juga selalu dilakukan pembinaan dalam pengelolaan dan pemasaran," demikian Athaillah Hasbi.
Sementara itu Muhammad Aini, narasumber dalam Sosper tersebut mengatakan pemerintah telah menetapkan desa sebagai fokus pembangunan.
"Hal itu diperkuat dengan diberikannya alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun," ujarnya.
Oleh karena itu, setiap Kepala Desa harus paham pengelolaan ADD dan DD sesuai peraturan perundang-undangan dalam perundang-undangan.
“Setiap Kepala Desa harus punya prinsip kehati-hatian dalam bekerja. Update aturan serta memiliki komitmen untuk taat pada aturan itu sendiri. Sehingga masyarakat desa juga merasakan pengaruh dari adanya dana tersebut,” ujar Aini
Narasumber lainnya Taufik Rahman mengatakan mengingat ke depannya Kalsel, dan juga "Bumi Murakata" HST sebagai daerah yang bertetanggaan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru, maka masyarakatnya harus siap untuk mengantisipasi derasnya arus perubahan sosial, ekonomi dan budaya dengan cara menguatkan ketersediaan sumber pangan, sandang dan papan.
"Dengan demikian masyarakat tidak tersisihkan dalam perkembangan peradaban baru," katanya.
Kepala Desa Taras Padang Muhammad Rifansyah yang baru dilantik menyambut baik dan berterimakasih atas terlaksananya kegiatan Sosper tersebut di desanya.
Dalam kegiatan Sosper tersebut juga hadiri Babinsa Serma Haris Fadillah serta tokoh masyarakat dan pemuda Desa Taras Padang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022