Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan menegur kontraktor pemenang lelang pembangunan jalan sepanjang 500 meter Liang Anggang - Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Menurut Abuyazid Bustami, Kasi Preservasi dan Peralatan Jalan pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, saat melakukan monitoring di lokasi pembangunan jalan, Rabu mengatakan, pihaknya telah berkali-kali menegur kontraktor terkait teknis maupun waktu pengerjaan.
Balai jalan menghendaki, agar pembangunan jalan dilaksanakan sebagian dulu, baik bagian kiri atau kanan, sehingga ada jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dengan lebih nyaman.
Namun ternyata, kontraktor justru menguruk seluruh badan jalan, sehingga saat hujan turun, jalanan menjadi licin dan sulit untuk dilalui pengendara.
"Terkait teknis pengerjaan jalan yang mulai dikerjakan pada Agusutus 2021, kami sudah berulang kali menegur agar mengerjakan pembangunan sesuai dengan ketentuan kami, ternyata tidak diindahkan," katanya.
Sehingga, kata dia, kondisi tersebut sangat menyusahkan warga yang ingin melintas, terutama saat hujan turun.
Terkait waktu perngerjaan yang seharusnya sudah selesai akhir Desember ini, ternyata juga molor.
"Kalau pengerjaan pasti terlambat, tapi nanti ada ketentuan yang harus dipatuhi oleh kontraktor, misalnya membayar denda," katanya.
Abuyazid menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap progres pembangunan jalan yang menelan dana sekitar Rp74 miliar yang terbagi dalam dua paket tersebut, sehingga bisa lebih cepat diselesaikan.
"Keterlambatan pembangunan jalan ini, diantaranya disebabkan karena cuaca yang memang kurang mendukung," katanya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan jalan Liang Anggang - Bati-Bati saat ini sangat dikeluhkan oleh para pengendara, karena kondisi jalan yang sangat licin dan becek.
Bahkan, pada saat hujan, jalan menjadi seperti kubangan lumpur, yang sangat sulit dilintasi.
Warga berharap, pembangunan jalan tersebut segera dituntaskan, sehingga arus lalu lintas kembali lancar seperti semula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Menurut Abuyazid Bustami, Kasi Preservasi dan Peralatan Jalan pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, saat melakukan monitoring di lokasi pembangunan jalan, Rabu mengatakan, pihaknya telah berkali-kali menegur kontraktor terkait teknis maupun waktu pengerjaan.
Balai jalan menghendaki, agar pembangunan jalan dilaksanakan sebagian dulu, baik bagian kiri atau kanan, sehingga ada jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dengan lebih nyaman.
Namun ternyata, kontraktor justru menguruk seluruh badan jalan, sehingga saat hujan turun, jalanan menjadi licin dan sulit untuk dilalui pengendara.
"Terkait teknis pengerjaan jalan yang mulai dikerjakan pada Agusutus 2021, kami sudah berulang kali menegur agar mengerjakan pembangunan sesuai dengan ketentuan kami, ternyata tidak diindahkan," katanya.
Sehingga, kata dia, kondisi tersebut sangat menyusahkan warga yang ingin melintas, terutama saat hujan turun.
Terkait waktu perngerjaan yang seharusnya sudah selesai akhir Desember ini, ternyata juga molor.
"Kalau pengerjaan pasti terlambat, tapi nanti ada ketentuan yang harus dipatuhi oleh kontraktor, misalnya membayar denda," katanya.
Abuyazid menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap progres pembangunan jalan yang menelan dana sekitar Rp74 miliar yang terbagi dalam dua paket tersebut, sehingga bisa lebih cepat diselesaikan.
"Keterlambatan pembangunan jalan ini, diantaranya disebabkan karena cuaca yang memang kurang mendukung," katanya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan jalan Liang Anggang - Bati-Bati saat ini sangat dikeluhkan oleh para pengendara, karena kondisi jalan yang sangat licin dan becek.
Bahkan, pada saat hujan, jalan menjadi seperti kubangan lumpur, yang sangat sulit dilintasi.
Warga berharap, pembangunan jalan tersebut segera dituntaskan, sehingga arus lalu lintas kembali lancar seperti semula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021