Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al Khoar Barabai mengadakan sosialisasi dan launching Bank Sampah Asajadah (ambil sampah jadi ibadah dan berkah) kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) serta Tim Bank Sampah Urban Dewan Ratikita, Selasa (7/12).
Acara ditandai dengan penandatanganan MoU dan dilanjutkan kegiatan launching Bank Sampah Sekolah Asajadah dan aktivasi aplikasi digital bank sampah Ratikita.
Direktur Operasional SIT Al Khair Nazar Budiman menyampaikan, kegiatan ini merupakan sarana edukasi untuk anak untuk bisa mengenal jenis sampah dan pemanfaatannya.
"Hal ini salah satu cara kita untuk menanggulangi masalah sampah dengan cara menguranginya, misalnya dengan cara ecobrick kita bisa menekan produksi jumlah sampah yang ada," katanya.
Ia mengatakan, meningkatkan antusias para siswa untuk menabung di bank sampah dan semangat untuk mengumpulkan sampah baik yang dibawa dari rumah ataupun dari sekolah.
"Semoga dengan kegiatan ini akan menumbuhkan semangat berwawasan lingkungan, bisa memilah dan memilih sampah serta mengurangi sampah karena sampah akan dimanfaatkan lagi dengan cara reduce, reuse, recycle, recovery, disposal," ujanya.
Dinas LHP HST, Ahmad Syafaat sangat mengapresiasi kegiatan pembentukan bank sampah di sekolah, khususnya Bank Sampah Asajadah SMPIT Al Khair tersebut.
"Semoga semakin banyak anak didik sekolah yang sadar memilah sampah dan siap menabung sampahnya ke bank sampah sekolah. Semakin banyak sampah yg dikelola oleh bank sampah, maka semakin banyak sampah yang bisa kita kurangi untuk di buang ke TPA Telang," kata Syafaat.
Ia juga menginformasikan, kondisi TPA saat ini di zona aktif yang sudah 80 persen lebih kapasitasnya. Sehingga gerakan dan edukasi untuk mengurangi dan memilah sampah di hulunya terus digalakkan, salah satunya melalui menabung di bank sampah.
"Kami sangat mendukung gerakan pemuda peduli lingkungan dan berbagai komunitas yg membentuk badan siap menabung sampahnya ke bank sampah sekolah. Semakin banyak sampah yg dikelola oleh bank sampah maka semakin banyak sampah yg bisa kita kurangi untuk di buang ke TPA Telang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Acara ditandai dengan penandatanganan MoU dan dilanjutkan kegiatan launching Bank Sampah Sekolah Asajadah dan aktivasi aplikasi digital bank sampah Ratikita.
Direktur Operasional SIT Al Khair Nazar Budiman menyampaikan, kegiatan ini merupakan sarana edukasi untuk anak untuk bisa mengenal jenis sampah dan pemanfaatannya.
"Hal ini salah satu cara kita untuk menanggulangi masalah sampah dengan cara menguranginya, misalnya dengan cara ecobrick kita bisa menekan produksi jumlah sampah yang ada," katanya.
Ia mengatakan, meningkatkan antusias para siswa untuk menabung di bank sampah dan semangat untuk mengumpulkan sampah baik yang dibawa dari rumah ataupun dari sekolah.
"Semoga dengan kegiatan ini akan menumbuhkan semangat berwawasan lingkungan, bisa memilah dan memilih sampah serta mengurangi sampah karena sampah akan dimanfaatkan lagi dengan cara reduce, reuse, recycle, recovery, disposal," ujanya.
Dinas LHP HST, Ahmad Syafaat sangat mengapresiasi kegiatan pembentukan bank sampah di sekolah, khususnya Bank Sampah Asajadah SMPIT Al Khair tersebut.
"Semoga semakin banyak anak didik sekolah yang sadar memilah sampah dan siap menabung sampahnya ke bank sampah sekolah. Semakin banyak sampah yg dikelola oleh bank sampah, maka semakin banyak sampah yang bisa kita kurangi untuk di buang ke TPA Telang," kata Syafaat.
Ia juga menginformasikan, kondisi TPA saat ini di zona aktif yang sudah 80 persen lebih kapasitasnya. Sehingga gerakan dan edukasi untuk mengurangi dan memilah sampah di hulunya terus digalakkan, salah satunya melalui menabung di bank sampah.
"Kami sangat mendukung gerakan pemuda peduli lingkungan dan berbagai komunitas yg membentuk badan siap menabung sampahnya ke bank sampah sekolah. Semakin banyak sampah yg dikelola oleh bank sampah maka semakin banyak sampah yg bisa kita kurangi untuk di buang ke TPA Telang.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021