Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel semakin dalam pada Minggu (28/11), sejumlah warga yang tinggal di bantaran sungai Barabai pun mengungsi.

Khusus di Kota Barabai, tempat pengungsian di fokuskan di lima tempat yaitu SDN 1 Barabai Timur, SMAN 1 Barabai, Masjid Agung Riyadushalihin, Masjid Shulaha dan Gedung Joeng.

Dari pantauan ANTARA, hujan yang cukup lebat sejak Sabtu (28/11) malam sampai siangnya harinya di wilayah pegunungan dan sekitarnya membuat sungai Hantakan meluap sekitar mulai pukul 07.00 Wita dengan ketinggian air melampaui batas normal, dalam tiga jam sudah ada kenaikan mencapai 3 meter dan jembatan darurat di Desa Alat yang baru tiga hari lalu selesai dibangun kembali hancur.

Sebelum luapan air sungai sampai ke Kota Barabai, Pemkab HST sudah menetapkan status siaga 1 bencana banjir hal itu diumumkan oleh Pj Sekda HST Muhammad Yani yang meminta seluruh camat dan stakeholder terkait mengumumkan kepada seluruh warga.

Dibantu jajaran TNI POLRI dan para relawan, pihaknya juga langsung melakukan evakuasi dan menjemput warga yang tinggal di bantaran sungai untuk mengungsi guna menghindari korban jiwa yang terjebak banjir.

Benar saja, sekitar pukul 12.00 Wita air mulai naik dan sampai ke kota Barabai hingga beberapa ruas jalan sudah tidak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua, ketinggian air dari 30 Cm hingga satu meter lebih di seputaran kota Barabai.

Tidak hanya di Kota Barabai, yang parah terdampak banjir adalah di Kecamatan Batu Benawa, Kecamatan Pandawan, Batang Alai Utara, Batang Alai Timur, Batang Alai Selatan dan bahkan di Kecamatan Haruyan sudah mencapai dua meter ketinggian air di rumah-rumah penduduk serta terjadi tanah longsor.

Saat ini, Pemkab HST juga sudah membuka posko induk penanganan banjir dan dapur umum untuk logistik warga yang mengungsi di Stadion Murakata.

Akses air bersih melalui PDAM juga sudah macet di beberapa kecamatan yang terkena musibah banjir tersebut.

Dari laman medsos PDAM HST disebutkan, wilayah yang dihentikan distribusi air akibat banjir adalah wilayah IKK Birayang, Batu Benawa, Haruyan dan Kasarang.

Kepala BPBD HST H Budi Haryanto juga meminta agar warga tetap tenang namun terus siaga dan jangan panik karena cuaca masih mendung dan potensi hujan tetap masih ada.

"Amankan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi dan siap logistik serta obat-obatan jika ada kemungkinan debit air terus naik," katanya.

Ia juga meminta kepada seluruh warga agar bersama-sama berdo'a semoga banjir cepat surut.

Relawan dari berbagai kabupaten tetangga di Banua Anam juga terus berdatangan membantu evakuasi warga yang masih terjebak banjir di rumahnya.
 
Para relawan saat membantu warga yang sakit dan terjebak banjir di Kota Barabai, Minggu (28/11/2021). ANTARA/M Taupik Rahman
TRC BPBD HST saat mengavakuasi warga yang terjebak banjir di rumahnya, Minggu (28/11/2021). (ANTARA/M Taupik Rahman)


Baca juga: Warga : Pertolongan Allah banjir HST tak separah Januari lalu
Baca juga: Pascabanjir Aluan Mati HST jembatan gantung desa ambruk dan putus
Baca juga: November kelabu, dalam sebulan Kabupaten HST tiga kali kebanjiran

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021