Pascabencana banjir yang melanda Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) jembatan gantung desa tersebut ambruk dan putus.

Pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang berada di lokasi Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin), Ahad (28/11) melaporkan, dampak bencana banjir dua jembatan gantung ambruk dan di antaranya putus.

Selain jembatan gantung yang ambruk dan putus, satu lagi terputus pula dengan beberapa lantainya sekitar satu meter lebih hilang hanyut terbawa arus.

Sedangkan Jembatan Gantung Thamrin yang ambruk dan putus atau lantainya hanyut terbawa arus itu, damap dari bencana banjir Januari lalu yang melanda hampir seluruh wilayah Kalsel tersebut hanya ambruk tidak terputus.

Namun dua jembatan gantung lainnya sempat terputus atau hilang lantainya warga masyarakat perbaikan sendiri dengan swadaya menggunakan bambu sebagai penyangga atau bangunan darurat.
Jembatan Gantung Teluk Batung Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin) Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Ahad (28/11). (Syamsuddin Hasan)

Sebagai sebab akibat ambruk dan putusnya tiga buah jembatan gantung desa tersebut, warga masyarakat seberang sulit berhubungan atau sebaliknya, baik untuk ke masjid maupun usaha tani dan kegiatan lainnya, kecuali lewat dekat wilayah Desa Pagat, ibukota Kecamatan Batu Benawa.

Warga masyarakat setempat berharap, agar pemerintah atau pihak berwenang terkait segera memperbaiki jembatan gantung yang ambruk dan putus tersebut guna memudahkan komunikasi, usaha pertanian, serta kegiatan beribadah seperti shalat Jumat dan aktivitas lainnya.

Dampak lain dari banjir karena luapan air Kali Benawa hingga sekitar pukul 12.00 Wita tersebut persawahan serta perkebunan penduduk setempat terendam, dan "taradak" (semaian anakan padi) roboh kena arus yang deras.

"Banjir kali ini lebih besar dari 20 hari lalu (8/11), tapi lebih kecil dari bencana serupa pada Januari 2021," ujar Mohammad Ilmi Muhran (62), seorang pemuka masyarakat setempat menjawab Antara Kalsel.
Jembatan Gantung Gantar Gumi Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin) Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Ahad (28/11). (Syamsuddin Hasan)

"Untungnya banjir kali ini, kami belum 'batanjang" (bercocok tanam/turun ke sawah)," lanjut pensiunan pegawai negeri sipil/guru agama tersebut.

Sementara ketika banjir 8 November lalu, Jembatan Gantung Desa Alat Kecamatan Hantakan, HST hanyut terbawa arus. Padahal pembangunannya dari dampak bencana banjir Januari 2021 atas bantuan para relawan.

Selain Jembatan Gantung Desa Alat, para relawan juga membangunkan Jembatan Gantung Waki, Kecamatan Batu Benawa yang terdampak bencana banjir Januari 2021.
Perkebunan yang terendam banjir milik warga masyarakat Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin) Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Ahad (28/11). (Syamsuddin Hasan)

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021