Beberapa kawasan di Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan kembali terendam.

Pewarta Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) yang melakukan perjalanan dari Banjarmasin ke "kota apam" atau "Bandung Kalimantan" Barabai, Sabtu melaporkan, pada beberapa kawasan ibukota HST itu terendam seperti jalan depan mesjid agung.

Seperti Jumat (26/11) malam, Pajukungan,  kawasan Pasar Keramat/Terminal Keramat, Jalan Sarigading - Bulau dan beberapa jalan sekitar komplek pelajar Hevea ketinggian air sekitar satu jengkal orang dewasa atau 10 Cm.

Terendamnya kota Barabai yang pada masa Hindia Belanda berjuluk Bandung van Borneo itu karena luapan air Kali Benawa, Bendungan Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa dan Bendungan Intangan Kecamatan Batang Alai, HST.

Luapan air sejumlah sungai-sungai kecil dan Bendungan Kalibaru dan Intangan tersebut karena guyuran hujan beberapa hari lalu berturut-turut, kendati curahnya tidak tinggal.

Namun terendamnya Kota Apam atau Bandung van Borneo tersebut tidak sampai mengganggu lalulintas kendaraan bermotor, kecuali aktivitas jual beli sedikit mengalami gangguan.

Warga masyarakat Bumi Murakata HST khawatir kemungkinan banjir susulan karena hujan kembali mengguyur wilayah kabupaten tersebut hingga kawasan Pegunungan Meratus.
Keadaan beberapa kawasan di Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (26/11) malam. (Syamsuddin Hasan)

Menanggapi persoalan banjir di "Bumi Murakata" HST dan merendam ibukota kabupaten tersebut, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK berpendapat, perlu tambahan bangunan kanal guna menghindari atau minimal mengurangi bencana tersebut.

"Minimal tambahan dua buah pembangunan kanal guna mempercepat arus air hingga ke danau dan dari danau ke Sungai Barito," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.

Anggota DPRD Kalsel dua periode itu mencontohkan Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota HSU kalau awal Tahun 2000 genangan air bisa sampai empat karena luapan Sungai Tabalong dan Sungai Balangan.

"Tetapi kini genangan air di kota Amuntai tidak sampai satu hari lagi atau hanya hitungan jam sudah surut/kering kembali," lanjutnya.

"Karena di Danau Pangang HSU tersebut, kini sudah ada tambahan dua kanal yang bisa mempercepat arus air ke Sungai Barito," demikian Supian HK.l
Keadaan beberapa kawasan di Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (26/11) malam. (Syamsuddin Hasan)

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021