Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK berpendapat, di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) perlu sodetan atau tambah pembangunan kanal guna mengurangi bencana banjir.
"Selain normalisasi Kali Benawa - Sungai Barabai, juga perlu tambahan sodetan atau pembangunan kanal guna menghindari, minimal mengurangi bencana banjir," ujarnya di Banjarmasin belum lama ini.
Pendapat politikus senior Partai Golkar yang banyak pengalaman ke berbagai daerah itu sehubungan bencana banjir kembali melanda "Bumi Murakata" HST beberapa hari lalu, dan sebelumnya (Januari 2021) membuat dampak banjir yang cukup parah.
"Kalau ada tambahan sodetan atau kanal, insya Allah dampak bencana banjir dapat kita minimalkan," ujar wakil rakyat bergelar sarjana hukum, magister hukum serta mendapat gelar doktor kehormatan itu.
"Oleh karena itu, perencanaan yang lebih matang dan seksama untuk menambah pembangunan kanal atau sodetan agar dampak bencana banjir dapat kita minimalkan," lanjutnya.
Mengenai penyebab banjir, menurut dia, selain karena cuaca ekstrem yang membuat curah hujan tinggi, juga kondisi alam pegunungan tidak bisa maksimal lagi menyerap air atau sebagai kawasan tangkapan air.
"Oleh sebab itu mari kita jaga kelestarian hutan yang masih ada, dan galakkan penghutanan kembali seperti melalui gerakan revolusi hijau," demikian Supian HK.
Sementara ini guna mengurangi arus dan tumpukan air Kali Benawa - Sungai Barabai sudah sodetan/kanal dari Pagat Huku lewat Karatau - Pantai Hambawang - Kedondong Pemangkih hingaa ke Danau Bangkau Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.
Tetapi kanal/sodetan tersebut belum mampu membagi air atau sebagai pengendali banjir, sehingga luapan Kali Benawa membuat kota Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota HST terendam hingga mencapai 50 Cm lebih.
Ketika bencana banjir Januari 2021 mengakibatkan beberapa jembatan gantung rusak, pada banjir pekan ini jembatan gantung Desa Alat Kecamatan Hantakan, HST hanyut terbawa arus.
Sedangkan jembatan gantung Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa, HST yang ambruk karena terjangan banjir Januari lalu sampai saat ini belum ada tanda-tanda mau perbaikan, sehingga warga dari seberang menyeberang sulit berhubungan.
Warga masyarakat setempat berharap agar pemerintah segera memprioritaskan pembangunan/perbaikan bangunan yang terdampak banjir sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Selain normalisasi Kali Benawa - Sungai Barabai, juga perlu tambahan sodetan atau pembangunan kanal guna menghindari, minimal mengurangi bencana banjir," ujarnya di Banjarmasin belum lama ini.
Pendapat politikus senior Partai Golkar yang banyak pengalaman ke berbagai daerah itu sehubungan bencana banjir kembali melanda "Bumi Murakata" HST beberapa hari lalu, dan sebelumnya (Januari 2021) membuat dampak banjir yang cukup parah.
"Kalau ada tambahan sodetan atau kanal, insya Allah dampak bencana banjir dapat kita minimalkan," ujar wakil rakyat bergelar sarjana hukum, magister hukum serta mendapat gelar doktor kehormatan itu.
"Oleh karena itu, perencanaan yang lebih matang dan seksama untuk menambah pembangunan kanal atau sodetan agar dampak bencana banjir dapat kita minimalkan," lanjutnya.
Mengenai penyebab banjir, menurut dia, selain karena cuaca ekstrem yang membuat curah hujan tinggi, juga kondisi alam pegunungan tidak bisa maksimal lagi menyerap air atau sebagai kawasan tangkapan air.
"Oleh sebab itu mari kita jaga kelestarian hutan yang masih ada, dan galakkan penghutanan kembali seperti melalui gerakan revolusi hijau," demikian Supian HK.
Sementara ini guna mengurangi arus dan tumpukan air Kali Benawa - Sungai Barabai sudah sodetan/kanal dari Pagat Huku lewat Karatau - Pantai Hambawang - Kedondong Pemangkih hingaa ke Danau Bangkau Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.
Tetapi kanal/sodetan tersebut belum mampu membagi air atau sebagai pengendali banjir, sehingga luapan Kali Benawa membuat kota Barabai (165 kilometer timur laut Banjarmasin), ibukota HST terendam hingga mencapai 50 Cm lebih.
Ketika bencana banjir Januari 2021 mengakibatkan beberapa jembatan gantung rusak, pada banjir pekan ini jembatan gantung Desa Alat Kecamatan Hantakan, HST hanyut terbawa arus.
Sedangkan jembatan gantung Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa, HST yang ambruk karena terjangan banjir Januari lalu sampai saat ini belum ada tanda-tanda mau perbaikan, sehingga warga dari seberang menyeberang sulit berhubungan.
Warga masyarakat setempat berharap agar pemerintah segera memprioritaskan pembangunan/perbaikan bangunan yang terdampak banjir sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021