Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) -Monumen Bekantan (Nasalis larvatus) raksasa, atau sebuah patung hewan primata asal Kalimantan mulai didirikan di lokasi Siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, Banjarmasin.

Menurut Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin Khuzaimi, di Banjarmasin Kamis, patung raksasa bekantan itu akan menjadi monumen pariwisata tepian sungai Martapura, Banjarmasin.

"Sudah seminggu ini dikerjakannya, moga pada pertengahan September nanti sudah diresmikan," ujarnya.

Disebutkan Khuzaimi, patung bekantan itu berdeameter setinggi 6,5 meter dengan berdiri di atas pondasi setinggi 2 meter, beratnya sekitar 7 ton.

"Sebab patung ini terbuat dari perunggu," tuturnya.

Diungkapkan dia, posisi patung bekantan raksasa ini sedang duduk, dan nantinya akan memuntahkan air mancur di mulutnya ke arah sungai Martapura.

"Mirip-mirip monoment Lion di Singapura," ujarnya.

Diucapkan dia, pembangunan patung bekantan atau kera hidung panjang berwarna kemerahan khas hewan primata yang hanya hidup di hutan tanah borneo ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 dengan total Rp2,6 miliar.

Menurut dia, dibangunnya patung bekantan raksasa ini bertujuan untuk meningkatkan daya pikat kepariwisataan daerah ini yang mulai berkembang dengan baik.

Sebab, kata dia, kedatangan wisatawan khususnya domestik atau wisatawan lokal demikian pula wisatawan mancanegara saat ini mulai terus mengalami peningkatan, bahkan totalnya hingga 3-4 ribu perminggunya.

"Sebab selain daerah kita memiliki objek wisata Sungai Martapura yang unik dengan kebudayaan masyarakatnya, adapula kegiatan pasar terapung," tuturnya.

Dikatakan dia, digelarnya kegiatan pasar terapung di daerah Siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean setiap minggu pagi, ternyata sangat banyak menarik pengunjung.

"Apalagi ada kegiatan wisata susur sungai dengan trasportasi kelotok, ini lebih menambah ramainya pariwisata di sana," ujarnya.

Daerah ini yang memiliki objek wisata pasar terapung atau pasar yang digelar warga pinggir sungai dengan menggunkan sampan sudah mendunia namanya, dan ini hanya ada di Sungai daerah Kuin dan Sungai daerah Lokbaintan Kabupaten Banjar.

"Kita yakin, dengan terus ditingkatkannya program kepariwisataan di daerah kita ini, maka terget pariwisata kita meningkat 20 persen akan bisa tercapai, dan masyarakat mendapat imbas peningkatan pula prekonomiannya," kata Khuzaimi.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015