Keteladanan akhlak dan kepemimpinan Rasulullah/Nabi Besar Muhammad SAW sebagai inspirasi revolusi mental, terutama bagi umatnya guna mewujudkan karakter yang bersih dan berintegritas.
Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel) Drs H Ahdiat Gazali Rahman SH MH mengemukakan itu saat peringatan Maulid Muhammad Saw di sekolahnya, Sabtu (6/11).
Organisasi siswa intra sekolah (OSIS) SMAN 1 Amuntai mengambil tema dari keteladanan Rasulullah Saw itu dalam peringatan Maulid yang mengundang pelajar dan guru sekolah terdekat di "Kota Bertaqwa" Amuntai tersebut.
Menurut Ahdiat yang mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) itu, tema peringatan Maulid yang OSIS-nya laksanakan sangat tepat dengan kondisi sekarang, begitu banyak pemimpin apakah di desa, di daerah, di negara hingga dunia yang gagal memimpin.
"Maka keteladanan Rasulullah Saw, nabi terakhir atau penghulu para nabi adalah satu rujukan yang pantas lagi patut kita contoh," demikian Ahdiat.
Sedangkan penceramah, ustadz H Aserani Hasan yang membahas tentang kesombongan.
"Tidak patut atau selayak kita berlaku/bersifat sombong. Karena kita hanyalah umat manusia yang tak lepas dari kealpaan," katanya.
"Manusia dari dulu sampai sekarang belum ada sebaik Nabi Muhammad SAW," demikian ustadz Aserani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel) Drs H Ahdiat Gazali Rahman SH MH mengemukakan itu saat peringatan Maulid Muhammad Saw di sekolahnya, Sabtu (6/11).
Organisasi siswa intra sekolah (OSIS) SMAN 1 Amuntai mengambil tema dari keteladanan Rasulullah Saw itu dalam peringatan Maulid yang mengundang pelajar dan guru sekolah terdekat di "Kota Bertaqwa" Amuntai tersebut.
Menurut Ahdiat yang mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) itu, tema peringatan Maulid yang OSIS-nya laksanakan sangat tepat dengan kondisi sekarang, begitu banyak pemimpin apakah di desa, di daerah, di negara hingga dunia yang gagal memimpin.
"Maka keteladanan Rasulullah Saw, nabi terakhir atau penghulu para nabi adalah satu rujukan yang pantas lagi patut kita contoh," demikian Ahdiat.
Sedangkan penceramah, ustadz H Aserani Hasan yang membahas tentang kesombongan.
"Tidak patut atau selayak kita berlaku/bersifat sombong. Karena kita hanyalah umat manusia yang tak lepas dari kealpaan," katanya.
"Manusia dari dulu sampai sekarang belum ada sebaik Nabi Muhammad SAW," demikian ustadz Aserani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021