Warga Desa Cukan Lipai Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel punya tradisi lama yang mulai di bangkitkan lagi guna menolak segala macam bala. Yaitu mengarak Kitab Bukhari mengelilingi kampung menggunakan obor, pada Kamis (12/8) malam, sehabis shalat isya sekitar pukul 20.00 Wita.
Ratusan warga pun turut mengikuti, baik muda maupun tua hingga anak-anak beramai-ramai berjalan kaki dari ujung kampung sambil membaca shalawat kamilah.
"Kegiatan ini pernah juga dilakukan dulu saat banyak warga yang terkena wabah cacar di kampung dan hari ini kami lakukan lagi dengan harapan terhindar dari bala bencana terutama pandemi corona yang setiap hari ada yang tertular dan meninggal," kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, M Qusyairi.
Ia mengatakan, warga berjalan mulai depan langgar Jammatus Shalihin yang diawali dengan komandang Adzan dan kitab Bukhari dibawa paling depan sambil bersama-sama membaca shalawat kamilah sampai ujung ke ujung kampung (Cukan Lipai-Tambulihan-Mandam) sekitar 4 km.
"Setelah sampai, dipimpin oleh tokoh agama, semua warga berdo'a kepada Allah untuk kesehatan dan keselamatan kampung serta terhindar segala macam bala bencana yang sedang melanda negeri ini terutama pandemi virus corona," kata Qusyairi.
Kitab Bukhari tersebut menurutnya merupakan milik tokoh agama Desa Cukan Lipai yaitu almarhum KH. Hasbullah dan sekarang diwariskan kepada anak beliau Drs M Hasby.
"Sudah menjadi kebiasaan warga mengarak kitab tersebut jika ada musibah bencana yang terjadi di kampung dan sekitarnya," tuntas Dia.
Baca juga: Pramuka Peduli Kwarcab HST berbagi di tengah pandemi
Baca juga: Kakek berumur 56 Tahun ditangkap karena jualan togel
Baca juga: Polres HST terima penghargaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ratusan warga pun turut mengikuti, baik muda maupun tua hingga anak-anak beramai-ramai berjalan kaki dari ujung kampung sambil membaca shalawat kamilah.
"Kegiatan ini pernah juga dilakukan dulu saat banyak warga yang terkena wabah cacar di kampung dan hari ini kami lakukan lagi dengan harapan terhindar dari bala bencana terutama pandemi corona yang setiap hari ada yang tertular dan meninggal," kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, M Qusyairi.
Ia mengatakan, warga berjalan mulai depan langgar Jammatus Shalihin yang diawali dengan komandang Adzan dan kitab Bukhari dibawa paling depan sambil bersama-sama membaca shalawat kamilah sampai ujung ke ujung kampung (Cukan Lipai-Tambulihan-Mandam) sekitar 4 km.
"Setelah sampai, dipimpin oleh tokoh agama, semua warga berdo'a kepada Allah untuk kesehatan dan keselamatan kampung serta terhindar segala macam bala bencana yang sedang melanda negeri ini terutama pandemi virus corona," kata Qusyairi.
Kitab Bukhari tersebut menurutnya merupakan milik tokoh agama Desa Cukan Lipai yaitu almarhum KH. Hasbullah dan sekarang diwariskan kepada anak beliau Drs M Hasby.
"Sudah menjadi kebiasaan warga mengarak kitab tersebut jika ada musibah bencana yang terjadi di kampung dan sekitarnya," tuntas Dia.
Baca juga: Pramuka Peduli Kwarcab HST berbagi di tengah pandemi
Baca juga: Kakek berumur 56 Tahun ditangkap karena jualan togel
Baca juga: Polres HST terima penghargaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021