Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Tiga bankir akan berkompetisi untuk menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengelola Risiko Bank (BARa) periode 2015-2018, menggantikan Sentot Sentausa yang telah menjabat selama dua periode.
Tiga bankir itu adalah Managing Director BTN Irman Zahiruddin, Direktur Kepatuhan BRI Randi Anto, dan Direktur Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin.
"Tim formatur akan menyeleksi tiga bankir tersebut dan menentukannya dalam satu pekan ke depan," kata Ketua Tim Formatur BARa Sukatmo Padmasukarso dalam Kongres BARa di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pemilihan pimpinan asosiasi pengelola risiko (Banker Association for Risk Managemen/BARa) cukup penting mengingat transaksi dan operasional perbankan ke depan akan semakin kompleks, dan memicu peningkatan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.
Menurut Sukatmo yang juga Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), langkah yang perlu dilakukan adalah kerja sama sinergis dengan pelaku industri keuangan khususnya asuransi kerugian, asuransi jiwa, pembiayaan dan sekuritas.
Saat ini, BARa telah menjalin kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan untuk melaksanakan sertifikasi di bidang manajemen risiko.
BARa merupakan asosiasi yang bernaung di Institut Bankir Indonesia (IBI). Ketua Umum IBI Zulkifli Zaini meminta BARa dapat membawa perbankan untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian.
Zulkifli menyoroti masih rendahnya penyaluran kredit perbankan hingga Mei 2015 yang jauh dari target Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan di 15-17 persen.
Bahkan, pada Mei 2015, pertumbuhan kredit perbankan, kata Zulkifli, di bawah 10 persen, atau satu digit.
"Pertumbuhan kredit sebagai fungsi intermediasi bank harus lebih meningkat," kata dia./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Tiga bankir itu adalah Managing Director BTN Irman Zahiruddin, Direktur Kepatuhan BRI Randi Anto, dan Direktur Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin.
"Tim formatur akan menyeleksi tiga bankir tersebut dan menentukannya dalam satu pekan ke depan," kata Ketua Tim Formatur BARa Sukatmo Padmasukarso dalam Kongres BARa di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pemilihan pimpinan asosiasi pengelola risiko (Banker Association for Risk Managemen/BARa) cukup penting mengingat transaksi dan operasional perbankan ke depan akan semakin kompleks, dan memicu peningkatan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.
Menurut Sukatmo yang juga Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), langkah yang perlu dilakukan adalah kerja sama sinergis dengan pelaku industri keuangan khususnya asuransi kerugian, asuransi jiwa, pembiayaan dan sekuritas.
Saat ini, BARa telah menjalin kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan untuk melaksanakan sertifikasi di bidang manajemen risiko.
BARa merupakan asosiasi yang bernaung di Institut Bankir Indonesia (IBI). Ketua Umum IBI Zulkifli Zaini meminta BARa dapat membawa perbankan untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian.
Zulkifli menyoroti masih rendahnya penyaluran kredit perbankan hingga Mei 2015 yang jauh dari target Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan di 15-17 persen.
Bahkan, pada Mei 2015, pertumbuhan kredit perbankan, kata Zulkifli, di bawah 10 persen, atau satu digit.
"Pertumbuhan kredit sebagai fungsi intermediasi bank harus lebih meningkat," kata dia./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015