Beberapa korban bencana banjir Januari lalu di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mendambakan bantuan.
Pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke Hantakan (sekitar 177 kilometer timur laut Banjarmasin), Ahad melaporkan, dari sejumlah korban bencana banjir di wilayah kecamatan tersebut sudah mendapatkan bantuan.
Kecuali itu, ada tujuh kepala keluarga (KK) atau pemilik rumah yang rusak berat sampai sekarang warg Desa Alat, Kecamatan Hantakan - pinggiran Pegunungan Meratus belum mendapatkan bantuan.
Mereka yang belum mendapatkan bantuan tersebut antara lain Riduan, Tohir, Tulah, Ipul dan Hj Arsinah, kesemua memiliki surat-menyurat tanda bukti kepemilikan.
Ketika dikonfirmasi sehabis shalat Jumat (30/7), Pangulu (Penghulu) Desa Alat Abdul Wahab yang menangani bantuan bencana tersebut, membenarkan hal itu.
"Ya benar ada beberapa orang lagi warga Desa Alat korban bencana banjir belum mendapatkan bantuan. Padahal nama-nama mereka sudah kami masukan dalam daftar yang akan mendapatkan bantuan," ujarnya.
Namun Pangulu tersebut tidak mengetahui pasti kenapa tujuh KK warga desanya sampai saat ini belum mendapatkan bantuan. "Kami sudah menanyakan kepada pihak berwenang, dan jawaban 'bubuhannya' (mereka) memang belum," ujarnya.
"Apakah mereka yang belum mendapatkan bantuan itu karena tidak menerima, sebab nilai bantuannya 'halus' (kecil) yaitu cuma ukuran 4 meter X 6 meter atau senilai Rp24 juta," demikian Abd Wahab.
Sementara informasi lain menyebutkan, warga Desa Alat yang belum mendapatkan bantuan itu, karena mereka mengharapkan nilai bantuannya lebih besar lagi yaitu Rp50 juta.
"Tetapi mungkin juga karena mereka tidak mau berpindah dari tempat semula yaitu di pinggir sungai. Padahal tebingnya sering rumbih kena arus banjir," ujar warga setempat.
Desa Alat masuk terparah dari dampak bencana banjir Januari 2021 yang melanda hampir seluruh wilayah Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota.
Selain sejumlah rumah penduduk yang rusak berat, juga titian hancur kena terjang "banyu baah tampuh" (banjir bandang) tersebut, sehingga warga setempat dengan swadaya memperbaiki.
Pasalnya titian tersebut cukup fital yaitu untuk keperluan warga Desa Alat seberang-menyeberang dan buat pergi ke masjid - shalat Jumat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke Hantakan (sekitar 177 kilometer timur laut Banjarmasin), Ahad melaporkan, dari sejumlah korban bencana banjir di wilayah kecamatan tersebut sudah mendapatkan bantuan.
Kecuali itu, ada tujuh kepala keluarga (KK) atau pemilik rumah yang rusak berat sampai sekarang warg Desa Alat, Kecamatan Hantakan - pinggiran Pegunungan Meratus belum mendapatkan bantuan.
Mereka yang belum mendapatkan bantuan tersebut antara lain Riduan, Tohir, Tulah, Ipul dan Hj Arsinah, kesemua memiliki surat-menyurat tanda bukti kepemilikan.
Ketika dikonfirmasi sehabis shalat Jumat (30/7), Pangulu (Penghulu) Desa Alat Abdul Wahab yang menangani bantuan bencana tersebut, membenarkan hal itu.
"Ya benar ada beberapa orang lagi warga Desa Alat korban bencana banjir belum mendapatkan bantuan. Padahal nama-nama mereka sudah kami masukan dalam daftar yang akan mendapatkan bantuan," ujarnya.
Namun Pangulu tersebut tidak mengetahui pasti kenapa tujuh KK warga desanya sampai saat ini belum mendapatkan bantuan. "Kami sudah menanyakan kepada pihak berwenang, dan jawaban 'bubuhannya' (mereka) memang belum," ujarnya.
"Apakah mereka yang belum mendapatkan bantuan itu karena tidak menerima, sebab nilai bantuannya 'halus' (kecil) yaitu cuma ukuran 4 meter X 6 meter atau senilai Rp24 juta," demikian Abd Wahab.
Sementara informasi lain menyebutkan, warga Desa Alat yang belum mendapatkan bantuan itu, karena mereka mengharapkan nilai bantuannya lebih besar lagi yaitu Rp50 juta.
"Tetapi mungkin juga karena mereka tidak mau berpindah dari tempat semula yaitu di pinggir sungai. Padahal tebingnya sering rumbih kena arus banjir," ujar warga setempat.
Desa Alat masuk terparah dari dampak bencana banjir Januari 2021 yang melanda hampir seluruh wilayah Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota.
Selain sejumlah rumah penduduk yang rusak berat, juga titian hancur kena terjang "banyu baah tampuh" (banjir bandang) tersebut, sehingga warga setempat dengan swadaya memperbaiki.
Pasalnya titian tersebut cukup fital yaitu untuk keperluan warga Desa Alat seberang-menyeberang dan buat pergi ke masjid - shalat Jumat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021