Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Achmad Fikry meninjau rencana pembibitan ikan haruan atau gabus yang terletak di Desa Asam, Kecamatan Sungai Raya.
Ia mengatakan, budi daya ikan haruan termasuk di HSS, merupakan salah satu program nasional yang digalakkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat sekaligus dalam pengendalian inflasi.
"Desa Asam telah ditunjuk oleh KKP sebagai “Kampung Gabus Haruan”, mengapa ikan haruan, karena haruan memiliki peran besar terhadap inflasi kita dan dipandang secara teknis daerah kita memungkinkan untuk melaksanakan pemeliharaannya,” katanya, Rabu (7/7) pagi.
Dijelaskan dia, sebagaimana diketahui ikan haruan di HSS menjadi salah satu favorit untuk diperdagangkan di pasar lokal, khususnya dikonsumsi menjadi lauk menu kuliner khas HSS yakni Ketupat Kandangan.
Bisa diambil contoh Ketupat Kandangan, karena idealnya lauknya karuan dan kadang karena ketersediaan haruan di pasaran kurang, mereka beralih menjadikan ikan tauman sebagai lauk pada Ketupat Kandangan.
Ikan haruan atau nama latin Channa striata, memiliki bermacam manfaat dan nutrisi bagi tubuh, Ikan ini memiliki kandungan albumin tinggi di samping dari kadar proteinnya yang juga melimpah. Albumin memegang peranan penting, sebagai bagian dalam protein plasma darah yang berfungsi sebagai agen pengangkut nutrisi.
“Mudah-mudahan dengan adanya kampung Gabus atau Haruan ini dapat menjadi penyedia bagi kebutuhan masyarakat kita, dan dengan ketersediaan Haruan, inflasi di daerah kita dapat diatasi,” katanya.
Ia meminta Kepala Desa Asam dan Pokdakan Haruan Desa Asam dapat mengikuti program dengan keseriusan karena ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yang menjadi penyebab mortalitas budidaya ikan Haruan cukup tinggi.
Paling penting ini keseriusan masyarakat untuk memelihara, karena untuk membudidayakan haruan sampai menghasilkan itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, tidak seperti memelihara nila maupun lele dalam dua bulan sudah bisa panen.
Peninjaun dilakukan Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad dan Sekretaris Daerah H Muhammad Noor, serta Kepala Dinas Perikanan HSS H Saidinor melakukan peninjauan rencana lokasi pembibitan ikan haruan atau Gabus yang terletak di Desa Asam, Kecamatan Sungai Raya.
Baca juga: Dinas Perikanan HSS kerjasama BI latih pembenihan dan teknik pembesaran ikan
Baca juga: Tingkatkan ketahanan pangan, PKK HSS laksanakan pelatihan budidaya ikan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ia mengatakan, budi daya ikan haruan termasuk di HSS, merupakan salah satu program nasional yang digalakkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat sekaligus dalam pengendalian inflasi.
"Desa Asam telah ditunjuk oleh KKP sebagai “Kampung Gabus Haruan”, mengapa ikan haruan, karena haruan memiliki peran besar terhadap inflasi kita dan dipandang secara teknis daerah kita memungkinkan untuk melaksanakan pemeliharaannya,” katanya, Rabu (7/7) pagi.
Dijelaskan dia, sebagaimana diketahui ikan haruan di HSS menjadi salah satu favorit untuk diperdagangkan di pasar lokal, khususnya dikonsumsi menjadi lauk menu kuliner khas HSS yakni Ketupat Kandangan.
Bisa diambil contoh Ketupat Kandangan, karena idealnya lauknya karuan dan kadang karena ketersediaan haruan di pasaran kurang, mereka beralih menjadikan ikan tauman sebagai lauk pada Ketupat Kandangan.
Ikan haruan atau nama latin Channa striata, memiliki bermacam manfaat dan nutrisi bagi tubuh, Ikan ini memiliki kandungan albumin tinggi di samping dari kadar proteinnya yang juga melimpah. Albumin memegang peranan penting, sebagai bagian dalam protein plasma darah yang berfungsi sebagai agen pengangkut nutrisi.
“Mudah-mudahan dengan adanya kampung Gabus atau Haruan ini dapat menjadi penyedia bagi kebutuhan masyarakat kita, dan dengan ketersediaan Haruan, inflasi di daerah kita dapat diatasi,” katanya.
Ia meminta Kepala Desa Asam dan Pokdakan Haruan Desa Asam dapat mengikuti program dengan keseriusan karena ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yang menjadi penyebab mortalitas budidaya ikan Haruan cukup tinggi.
Paling penting ini keseriusan masyarakat untuk memelihara, karena untuk membudidayakan haruan sampai menghasilkan itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, tidak seperti memelihara nila maupun lele dalam dua bulan sudah bisa panen.
Peninjaun dilakukan Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad dan Sekretaris Daerah H Muhammad Noor, serta Kepala Dinas Perikanan HSS H Saidinor melakukan peninjauan rencana lokasi pembibitan ikan haruan atau Gabus yang terletak di Desa Asam, Kecamatan Sungai Raya.
Baca juga: Dinas Perikanan HSS kerjasama BI latih pembenihan dan teknik pembesaran ikan
Baca juga: Tingkatkan ketahanan pangan, PKK HSS laksanakan pelatihan budidaya ikan
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021