Pembangunan jalan sepanjang 3,1 kilometer oleh TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan bisa mengatasi masalah para petani karet dan secara umum berdampak baik untuk kesejahteraan masyarakat.
Sukardi (38) seorang petani karet yang kebunnya tepat berada di samping pembangunan jalan itu menerangkan, bahwa sering terjadi keributan kecil antarpetani karena lintasan jalan dari satu kebun ke kebun lainya rusak.
“Saat pergi menoreh (menyadap karet) dan mengangkut, jalan yang kita lintasi ya kebun karet itu. Ya, kadang ada hal yang tidak mengenakkan antarsesama petani karet,” ujarnya di kebun, yang setiap tiga kali sehari mengangkut 63 kilogram karet itu.
Podono (70) petani karet di desa setempat juga menuturkan hal yang sama, diakuinya jalan yang saat ini dibangun oleh TMMD akan berdapak baik, tidak hanya untuk petani namun juga mobilitas barang dan orang.
"Ya, hampir semuanya mengambil jalan pintas lewat kebun kebun orang lain. Jelas jalan yang dibangun bapak tentara sangat membantu,” ujarnya.
Berdasarkan data 2019 dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat secara keseluruhan di kecamatan itu untuk karet produktifitasnya diangka 454.300 ton dari 941 hektare, sedangkan rata rata perhektarnya menghasilkan 668 Kg setiap tahunnya.
Setiap tahunya terus terjadi peningkatan luas tanam. Data di 2016, luas tanam karet hanya 40,15 hektare.
Camat Salam Babaris Ahmad membenarkan keluh kesah petani itu, dikatakannya bahwa jalan yang dibangun itu secara umum akan berdampak baik kepada kesejahteraan masyarakat.
“Rata rata penduduk bertani karet. Di Kecamatan Salam Babaris tidak hanya karet, ada juga tanaman pangan. Jalan itu pastinya akan berdampak untuk masyarakat,” ujarnya.
Pada 2019, BPS mencatat berdasarkan luas tanam pangan mencapai 746 hektar dan berhasil dipanen seluas 746 ha.
Sementara produktifitas yang dihasilkan sebanyak 2.031 ton dan rata rata produksi per-hektar lahan sebanyak 46,47 kwintal.
Tanaman pangan itu berupa padi, jagung, ubi kayu dan kacang kedelai.
“Untuk pangan bisa dikatakan hasil tanaman pangan di Kecamatan Salam Babaris mampu untuk memenuhi kebutuhan wilayah itu sendiri,” ujar Kepala Dinas Pertanian Wagimin.
SSK TMMD ke 111 di Tapin Kapten Inf Asep menjelaskan dengan dibukanya akses jalan sepanjang 3,149 kilometer yang menjadi penghubung Desa Suato Lama, Desa Suato Baru, Desa Salam Babaris sampai Desa Pantai Cabe itu dikatannya apabila sudah jadi masyarakat tidak perlu lagi mengambil jalan melintasi kebun orang lain.
“Di hari ke 14 ini pengerjaan jalan sudah hampir mencapai 50 persen. Kita TNI yakin jalan itu akan selesai tepat waktu,” ujarnya.
Dandim 1010 Tapin Letkol Inf Andi Sinrang pernah mengatakan pembangunan jalan itu ditarget selesai selama 30 hari tepatnya 14 Juli mendatang.
Pembukaan jalan itu dijelaskannya berawal dari pengajuan masyarakat saat Musrenbang tingkat desa, naik ke kecamatan kemudian ke kabupaten.
"Dari musyawarah tingkat kabupaten itu lah saya diminta Bupati Tapin untuk melaksanakan TMMD ke-111 dan perlu diketahui pelaksanaan TMMD ini kami bersinergi bersama Polri," jelasnya.
Pelaksanaan TMMD itu dimulai sejak 15 Juni dan berakhir 14 Juli 2021 ditandai dengan penandatanganan dan penyerahan MoU dari Bupati Tapin kepada Dandim 1010/Tapin.
Kasrem 101/Antasari Kolonel Inf M. Sujono mengharapkan hasil kegiatan TMMD ke-111 yang bertemakan "TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri" itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Dengan pembuatan jalan ini dapat membantu pemerintah daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di masyarakat," ujarnya, saat mengikuti pembukaan TMMD ke-111 di Tapin.
Kecamatan Salam Babaris memiliki enam desa : Kambang Habang Baru, Kambang Habang Lama, Suato Baru, Suato Lama, Pantai Cabe dan Salam Babaris, merupakan wilayah transmigrasi era 1970 an. Data BPS 2019 jumlah penduduk 12.116 jiwa.
Letak geografisnya merupakan dataran tinggi dengan ketinggian dari 25-150 meter di atas permukaan laut (MDPL), terletak pada posisi 232’ 43’’ - 3 00’ 43’’ Lintang Selatan dan antara 114 46’ 13’’- 115 30’ 33’’ Bujur Timur. Luas wilayah 59,899 Km2.
Sedangkan jarak terjauh dengan Kota Rantau (Ibu Kota Tapin) berkisar 30 KM, sedangkan Rantau dengan Banjarmasin (Ibu Kota Kalimantan Selatan) berjarak sekitar 100 KM.
Baca juga: TNI bersama rakyat renovasi mushala di lokasi TMMD di Tapin
Baca juga: Anggota TMMD di Tapin berikan wawasan kebangsaan untuk anak anak
Baca juga: Warga hibahkan tanah sepanjang 3,149 kilometer untuk TMMD ke-111 di Tapin
Baca juga: Kisah Soirah wanita sebatang kara yang dapat bantuan dari program TMMD ke-111 di Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021