Barabai, (Antaranews Kalsel) - Kabuapten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, mengembangkan budi daya ikan air tawar untuk memenuhi kebutuhan ikan provinsi ini dan mendorong kesejahteraan masyarakat petani perikanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan HST Zainal Abidin, di Barabai, Minggu mengatakan, pengembangan budi daya ikan air tawar tersebut antara lain dengan membangun klaster perikanan di daerah ini.

"Mempercepat upaya pengembangan sektor perikanan ini, kami didukung oleh Bank Indonesia Wilayah Kalimantan," katanya.

Menurut Zainal, dukungan terwujud melalui penandatanganan nota kerjasama antara Pemerintah Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.

Tandatangani nota kesepahaman (MOU) tersebut, tambah Zainal, terkait tentang program pengembangan klaster budidaya ikan air tawar di HST.

Zainal mengatakan, kerjasama tersebut, untuk mendorong pemberdayaan sektor riil dan usaha mikro kecil dan menengah, melalui pelaksanaan program pengembangan klaster untuk komuditas perikanan.

Sebelumnya, Kepala perwakilan BI Kalsel, Hary Murty Gunawan, menyampaikan saat ini ada dua metode produksi ikan air tawar yaitu metode tangkap dan metode budidaya.

Di HST, kata dia, untuk produksi ikan air tawar dengan metode tangkap berkisar 5200 sampai 5400 ton pertahunnya, sedangkan dengan metode budidaya seperti keramba, kolam terpal dan lainnya, HSt bisa memproduksi ikan air tawar sekitar 2.400 ton pertahunnya.

"Selain potensi perikanan, di daerah ini juga tersedia banyak sumber air diantaranya di kecamatan Labuan amas Utara (LAU), tepatnya didesa Samhurang yang menjadi pilot proyek pengembangan," katanya.

Daerah ini, tambah Hary, juga mampu menyuplai produksi ikan air tawar diatas rata-rata, sangat potensial untuk terus didorong pertumbuhannya.

"Dan ini tentunya, perlu sinergitas dengan Pemkab HSt dan masyarakat setempat," katanya.

Bupati harun Nurasid mengatakan, salah satu budi daya ikan tawar yang berpeluang besar untuk dikembangkan di daerah ini adalah jenis ikan papuyu.

Karena harga jenis ikan ini selalu stabil di pasaran, bahkan akan mengalami kenaikan di saat-saat tertentu.

"Harga jual ikan papuyu dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan, yang disebabkan oleh faktor inflasi dan ketersediaannya di pasaran," kata Harun.

Dengan kondisi demikian, tambah dia, diperlukan upaya dan proses budidaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin meningkat.

"untuk itu, daerah kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan hasil tangkapan dari alam saja. Melainkan juga perlu dilakukan melalui pengembangan budidaya ikan papuyu," katanya.

Pewarta: Fathurahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015