Kalangan Legislatif Kabupaten Kotabaru, mengharapkan tokoh-tokoh agama dalam setiap kegiatan atau salat tarawih untuk mengajak masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan COVID-19.
"Sesuai dengan kebijakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa Ramadhan 1442 Hijriah kali ini, diijinkan salat tarawih di masjid tetapi tetap dalam standar protokol kesehatan," kata Wakil Ketua DPRD Kotabaru, M Mugni, Selasa.
Dia menjelaskan, semua jamaah disarankan membawa sajadah, menjaga jarak, termasuk menyiapkan alat pengukur suhu atau thermogun dan yang lainnya.
Memang sih masih normatif saja, namun apabila benar-benar diterapkan dampaknya cukup baik.
"Dengan hadirnya tokoh-tokoh agama, termasuk tokoh dari Muhammadiya dan yang lainnya ini betul-betul menyampaikan di setiap kegiatan ibadah atau tarawih, bahwa ada keharusan-keharusan yang harus dilaksanakan oleh jamaah, dan itu sudah kita sepakati bersama," kata Mugni, usai mengikuti rapat bersama stakeholder di Kotabaru.
Secara umum, di Kotabaru sudah sangat jelas langkah-langkah dalam mengantisipasi penularan Virus Corona atau COVID-19, begitu juga selama Ramadhan.
Seperti halnya ditiadakannya pasar Ramadhan juga sebagai salah satu antisipasi mencegah kerumunan, dan kegiatan tersebut sudah dua tahun ini tidak dilaksanakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Sesuai dengan kebijakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa Ramadhan 1442 Hijriah kali ini, diijinkan salat tarawih di masjid tetapi tetap dalam standar protokol kesehatan," kata Wakil Ketua DPRD Kotabaru, M Mugni, Selasa.
Dia menjelaskan, semua jamaah disarankan membawa sajadah, menjaga jarak, termasuk menyiapkan alat pengukur suhu atau thermogun dan yang lainnya.
Memang sih masih normatif saja, namun apabila benar-benar diterapkan dampaknya cukup baik.
"Dengan hadirnya tokoh-tokoh agama, termasuk tokoh dari Muhammadiya dan yang lainnya ini betul-betul menyampaikan di setiap kegiatan ibadah atau tarawih, bahwa ada keharusan-keharusan yang harus dilaksanakan oleh jamaah, dan itu sudah kita sepakati bersama," kata Mugni, usai mengikuti rapat bersama stakeholder di Kotabaru.
Secara umum, di Kotabaru sudah sangat jelas langkah-langkah dalam mengantisipasi penularan Virus Corona atau COVID-19, begitu juga selama Ramadhan.
Seperti halnya ditiadakannya pasar Ramadhan juga sebagai salah satu antisipasi mencegah kerumunan, dan kegiatan tersebut sudah dua tahun ini tidak dilaksanakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021