Sang Maestro kesenian tradisi di Provinsi Kalimantan Selatan Gusti Jamhar Akbar meninggal dunia pada Ahad sekitar pukul 05.30 WITA di Banjarmasin dalam usia sekitar 80 tahun.
Seniman Lamut atau sastra lisan yang meraih penghargaan budaya tahun 2009 sebagai Maestro Tradisi Lisan Lamut dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik tersebut disemayamkan di rumah duka di Alalak Selatan RT 06 RW 01 Gang Mujahid Aman, Banjarmasin Utara.
Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyanti menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya tokoh seniman di Kalsel yang tidak pernah lelah melestarikan kesenian Lamut meski usianya sudah sangat senja, bahkan hingga akhir hayat.
"Yang jelas Taman Budaya Kalsel juga semua seniman di daerah ini merasa sangat kehilangan karena selain beliau maestro seni Lamut, beliau juga sebagai sosok yang bisa menjadi panutan bagi kalangan seniman," tuturnya.
Dikatakan Suharyanti, Jamhar Akbar hingga berusia 80 tahun masih tetap dan kekeh dengan seni yang dieksiskan dari era tahun 1.900-an sampai 2.000-an, yaitu mempertahankan seni tutur Lamut.
Berkat kegigihan beliau, ujarnya, pada akhirnya seni ini bisa berkembang dengan munculnya seni tradisi Lamut ini sudah menjadi Warisan Benda Tak Bergerak milik Kalimantan Selatan.
"Kita berharap tetap ada regenerasi pelestarian seni ini, supaya kesenian ini tidak hilang ditelan bumi atau jaman," pungkasnya.
Mantan Kepala Taman Budaya yang juga tokoh seniman Kalsel Ahmadi Sofian atau lebih dikenal Ennos Karli juga menyampaikan Gusti Jamhar Akbar adalah seorang figur seniman tradisional, seniman seni tutur yang benar-bebar eksis dari beberapa dekade sampai akhir hayatnya.
"Beliau tetap total karakter dan mencintai profesi kesenimanya secara disiplin, bertanggungjawab dan profesional," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Seniman Lamut atau sastra lisan yang meraih penghargaan budaya tahun 2009 sebagai Maestro Tradisi Lisan Lamut dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik tersebut disemayamkan di rumah duka di Alalak Selatan RT 06 RW 01 Gang Mujahid Aman, Banjarmasin Utara.
Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyanti menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya tokoh seniman di Kalsel yang tidak pernah lelah melestarikan kesenian Lamut meski usianya sudah sangat senja, bahkan hingga akhir hayat.
"Yang jelas Taman Budaya Kalsel juga semua seniman di daerah ini merasa sangat kehilangan karena selain beliau maestro seni Lamut, beliau juga sebagai sosok yang bisa menjadi panutan bagi kalangan seniman," tuturnya.
Dikatakan Suharyanti, Jamhar Akbar hingga berusia 80 tahun masih tetap dan kekeh dengan seni yang dieksiskan dari era tahun 1.900-an sampai 2.000-an, yaitu mempertahankan seni tutur Lamut.
Berkat kegigihan beliau, ujarnya, pada akhirnya seni ini bisa berkembang dengan munculnya seni tradisi Lamut ini sudah menjadi Warisan Benda Tak Bergerak milik Kalimantan Selatan.
"Kita berharap tetap ada regenerasi pelestarian seni ini, supaya kesenian ini tidak hilang ditelan bumi atau jaman," pungkasnya.
Mantan Kepala Taman Budaya yang juga tokoh seniman Kalsel Ahmadi Sofian atau lebih dikenal Ennos Karli juga menyampaikan Gusti Jamhar Akbar adalah seorang figur seniman tradisional, seniman seni tutur yang benar-bebar eksis dari beberapa dekade sampai akhir hayatnya.
"Beliau tetap total karakter dan mencintai profesi kesenimanya secara disiplin, bertanggungjawab dan profesional," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021