Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Ardiansyah SHut juga mengharapkan Jembatan Matraman (sekitar 55 kilometer utara Banjarmasin), Kabupaten Banjar kedua-duanya berfungsi.

"Jika memungkinkan kedua-duanya Jembatan Matraman itu berfungsi sehingga tidak ada lagi sistem buka-tutup," ujar anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan tersebut di Banjarmasin, Selasa.

Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, dengan memungsikan kedua-duanya Jembatan Matraman tersebut akan lebih menunjang kelancaran transportasi.

"Terlebih lagi angkutan sembako, kita berharap dapat berjalan lancar, terutama untuk kebutuhan daerah hulu sungai atau 'Banua Anam' Kalsel," ujar mantan Ketua DPRD "Bumi Rakat Mufakat" atau "Bumi Perjuangan Antaludin" HSS tersebut.

Pasalnya, lanjut dia, jalan alternatif Marabahan Kabupaten Barito Kuala (Batola) - Sungai Puting Kabupaten Tapin - Kelumpang HSS kini sulit untuk angkutan sembako, karena kondisi jalan rusak.

"Jadi satu-satunya jalan untuk kelancaran angkutan sembako melalui Jalan Yani atau jalan trans Kalimantan poros tengah Kalsel dengan melewati Jembatan Matraman," demikian Ardiansyah.
Jembatan Matraman (55 kilometer utara Banjarmasin) Kabupaten Banjar, Kalsel. (Istimewa/Nanda staf Komisi III.)

Sebelumnya warga masyarakat atau pengguna jasa angkutan mengharapkan tanpa ada kemacetan lagi di Jembatan Matraman atau antrean panjang/lama bagi kendaraan bermotor roda empat untuk lewat jembatan itu.

Oleh karenanya warga masyarakat mempertanyakan, kapan memungsikan Jembatan Matraman yang sudah ujicoba subuh Jumat (12/2) tersebut guna kelancaran transportasi Banjarmasin - Banua Anam ataupun sebaliknya.

Banua Anam atau yang akrab dengan sebutan daerah hulu sungai itu meliputi Kabupaten Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021